Jadi Relawan Vaksin Nusantara Beri Dukungan Karya Anak Bangsa

Minggu 18-04-2021,09:50 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id – Keberangkatan Dahlan Iskan dan warga Surabaya untuk menjadi relawan Vaksin Nusantara itu tak terlepas dari upaya mendukung hasil karya anak bangsa. Demikian disampaikan Ketua Rombongan Ali Murtadlo saat dihubungi memorandum.co.id, Minggu (18/4/2021). "Kita semuanya, teman-teman ini menganggap bahwa Vaknus (Vaksin Nusantara) itu perlu didukung. Saat Pak Dahlan menawarkan siapa yang mau divaksin dengan Vaknus, hampir semua orang yang tergabung dalam komunitas senam Dahlan Iskan menyetujuinya," ungkap Ali. Rombongan Dahlan Iskan itu sendiri berangkat dengan menggunakan bus dari depan kantor Surat kabar Harian Memorandum di Ketintang Surabaya, Minggu (18/4/2021). "Yang berangkat 25 orang dari 30 orang yang tergabung di komunitas senam Dahlan Iskan. Ada yang sudah (vaksin), tapi nanti yang diharapkan yang belum," pungkas Ali. https://www.youtube.com/watch?v=RbOzn4RgjrM Vaksin Nusantara ini merupakan vaksin pertama di dunia yang menggunakan pendekatan dendritik ini. Pendekatan ini membuat vaksin tidak memiliki kandungan virus corona (yang sudah dilemahkan) yang ikut disuntikkan dalam tubuh pasien seperti vaksin yang lain. vaksin ini dibuat melalui sejumlah tahap. Pertama-tama adalah dengan mengambil darah dari tubuh seorang subyek atau pasien. Selanjutnya darah itu akan dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan antara sel darah putih dan sel dendritik (sel pertahanan, bagian dari sel darah putih). Sel dendritik ini akan dipertemukan dengan rekombinan antigen di laboratorium sehingga memiliki kemampuan untuk mengenali virus penyebab Covid-19 SARS-CoV-2. Setelah sel berhasil dikenalkan dengan virus corona, maka sel dendritik akan kembali diambil untuk disuntikkan ke dalam tubuh subyek atau pasien (yang sama) dalam bentuk vaksin. Dengan ini, pasien diharapkan memiliki kekebalan atau antibodi yang baik dalam melawan virus corona. Dari proses pengambilan darah, laboratorium, hingga akhirnya menjadi vaksin yang siap disuntikkan, diperlukan waktu satu minggu. (fer/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait