Berkah Ramadan, Perajin Mahkota Kubah Masjid di Jombang Kebanjiran Order

Kamis 15-04-2021,09:55 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Jombang, memorandum.co.id - Siapa sangka, di bulan suci Ramadan 1442 H/2021 yang masih berada di tengah pandemi Covid-19 ini membawa berkah bagi pria kelahiran Desa Petirhilir, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini. Perajin mahkota kubah itu yakni Imam Mutaqin (37), yang sekarang merupakan warga Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Dirinya mendapat berkah lantaran usahanya kebanjiran order. Para pemesan kebanyakan ingin menggganti mahkota kubah yang baru untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Imam menjual usahanya selama ini melalui online. Imam mengungkapkan, ia membuat usaha mahkota kubah dari bahan stainless ini berawal pada tahun 2016 silam saat merantau ke Kota Santri. Seiring berjalannya waktu, ia pun juga meneriman pesanan kaligrafi. "Semua saya kerjakan sendiri di rumah kontrakan ini. Meski banyak pesanan, namun saya tetap mengerjakan sendiri. Agar kualitas mahkota kubah bagus dan bisa bertahan hingga puluhan tahun kemudian," ungkapnya kepada memorandum.co.id, Kamis (15/4/2021). Imam menjelaskan, dengan keterbatasan tenaga dirinya mampu membuat dan menyelesaikan mahkota kubah dalam kurun waktu satu bulan sekitar 20 hingga 25 unit dengan ukuran yang bervariatif. "Untuk pembuatan mahkota kubah ini lamanya tergantung model dan besar kecilnya pesanan. Pada hari bisa saya hanya mengerjakan 10 sampai 15 unit mahkota kubah. Di awal ramadan sampai sekarang pesanan terus bertambah, antara 30 sampai 35 unit," jelasnya. Menurut keterangan Imam, pesanan pun masih terus berdatangan. Untuk pemesan selain dari Jombang, juga dari berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti Sidoarjo, Surabaya, Lamongan hingga Banyuwangi. "Untuk pengiriman ada yang diambil sendiri. Ada yang kita kirim lewat ekspedisi. Sedangkan harga bervariatif, mulai dari Rp 300 ribu - Rp 3,5 juta per unit. Sesuai dengan ukuran pesanan," terangnya. Menurut pengakuan Imam, pada bulan-bulan biasa, dirinya hanya.mendapat Rp 5 juta sampai Rp 10 juta perbulan. Namun pada bulan ramadan ini oesanan meningkat, sehingga omset penjualannya pun meningkat. "Sekarang omset saya dalam satu bulan sekitar Rp 20 juta lebih. Alhamdulillah ada kenaikan, ini berkah bulan ramadan," pungkasnya. (yus)

Tags :
Kategori :

Terkait