Probolinggo, Memorandum.co.id - Lantunan surat-surat pendek Alquran terdengar dari ruang tahanan Polres Probolinggo Kota. Pelantunnya adalah salah seorang tahanan yang sedang menjalani proses hukum. Sedangkan tahanan lainnya dengan serius menyimak dan mendengarkan bacaan tersebut. Tadarusan digelar di lorong ruang tahanan. Belasan tahanan duduk berhadapan dengan mengenakan kaos, peci putih, dan sarung. Usai tadarusan, para tahanan mendapat siraman rohani dari ustadz yang dihadirkan. Kasat Tahti Iptu Matali juga menyempatkan memberikan tausiyah pada tahanan pada bulan puasa ini. Menurutnya, salah satu hal yang paling ditekankan terhadap tahanan adalah pendidikan agama. Sebab, hal itu dirasa akan bisa memperbaiki moral mereka. “Selama bulan Ramadan sudah terjadwal kegiatan khusus keagamaan bagi tahanan. Dalam kegiatan ini, ada guru khusus yang memberikan pelajaran agama dan menyampaikan tausiyah tentang akhlak serta hidup bermasyarakat,” ujar Iptu Matali, Selasa (13/4/2021). Selain pendidikan agama, lanjut Matali, pihaknya juga sangat memperhatikan kewajiban salat lima waktu pada tahanan tersebut. "Saat azan dari Masjid Mapolres Probolinggo Kota berkumandang, petugas mengingatkan mereka untuk segera menunaikan salat di dalam ruang tahanan seluas 5 x 5 meter itu. Biasanya, salat itu dilakukan berjamaah dan salah satu tahanan bertindak menjadi imam," tandasnya. Kasat Tahti menambahkan, selama masa penahanan, pendidikan kebersihan diri dan lingkungan juga ditekankan pada tahanan tersebut. Khususnya, kebersihan terhadap ruang ruang tahanan dan kamar mandi yang ada di dalamnya. Bahkan, para tahanan merasa lebih tenang dan bermanfaat dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan di tengah bulan ramadan. "Diharapkan dengan adanya berbagai kegiatan agama itu para tahanan enggan untuk mengulangi kesalahannya setelah bebas nanti," pungkas Matali.(mhd)
Kategori :