Pasar Tugu Dibuka Kembali, Berlakukan Protokol Kesehatan

Minggu 28-03-2021,16:28 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Probolinggo, Memorandum.co.id - Pemkot Probolinggo resmi membuka Pasar Tugu di kawasan Alun-alun Kota Probolinggo, Minggu (28/3/2021). Setelah beberapa bulan ditutup karena pandemi. Masyarakat mulai memadati sejak pagi, terlihat antusias memadati ruas jalan protokol. Berbeda sebelum ditutup pada 5 Desember 2020 lalu, Pemkot dan Forkopimda Probolinggo memutuskan secara resmi menutup sementara Pasar Tugu lantaran kasus COVID 19 terus melonjak dari hari ke hari. Penutupan itu berdasarkan Keputusan Wali Kota Probolinggo Nomor 188.45/305/KEP/425.012/2020 tentang penutupan sementara kegiatan Pasar Sabtu Minggu pada kawasan car free day (CFD) di Kota Probolinggo. Kali ini, masyarakat diminta menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Mereka terlihat menggunakan masker sepanjang berkegiatan di lokasi. Selain itu, disediakan juga tempat cuci tangan atau wastafel di beberapa titik. Pengunjung diminta menjaga kebersihan. Para petugas mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP berjaga di sepanjang lokasi. Tak hanya itu, masyarakat juga dilarang berkerumun atau berkumpul di titik tertentu. Aparat terus mengingatkan dengan pengeras suara agar masyarakat terus berjalan. Beberapa masyarakat terlihat aktif berolahraga terlihat mendominasi di antara para pengunjung. Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di Pasar Tugu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mendatangi pasar sambil gowes. Didampingi Sekdakot drg. Ninik Ira Wibawati dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak kepolisian, melakukan edukasi kepada para pedagang maupun pengunjung Pasar Tugu. "Alhamdulillah, pada Minggu (28/3) yang terkonfirmasi positif ada lima orang. Melihat landainya kasus Covid- 19, masuk zona kuning lagi. Kita berdoa bersama, mudah-mudahan ke depan bisa zero dan zona hijau, sehingga aktivitas perekonomian bisa berkembang seperti semula," ujar Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Dengan dibukanya kembali Pasar Tugu, lanjut Jadi Zainal Abidin, tidak serta merta pengunjung terlena. Pasalnya, penerapan prokes harus betul-betul tetap dilaksanakan. Hal ini agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus COVID 19 di Kota Probolinggo. "Kami mengimbau pada masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Kalau protokol kesehatan tidak ketat, imbasnya akan kemana-mana jika terjadi lonjakan. Pemerintah mengambil kebijakan itu bukan untuk kepentingan kita sendiri, tapi untuk kepentingan semuanya," tegasnya. Wali Kota mengatakan, perlu adanya kerjasama semua pihak dalam menghadapi Covid-19, baik masyarakat, pemerintah, TNI-Polri. "Pada kesempatan ini, kami mengecek, mengedukasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Aktivitas boleh, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," tandas Hadi Zainal Abidin. Meski demikian, Hadi Zainal Abidin akan mengevaluasi hasil dibukanya kembali Pasar Tugu ini. Jika penyebaran kasus COVID 19 terkendali, tidak menutup kemungkinan Pasar Tugu berjalan seperti sedia kala. Selain mengedukasi dan bagi masker, mengecek kartu peserta pedagang Pasar Tugu. Sementara, Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati mengungkapkan, sebelum Pasar Tugu dibuka, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Diantaranya memberikan vaksinasi untuk 331 pedagang Pasar Tugu yang beridentitas Kota Probolinggo, kemudian memberikan kartu kendali dan perlengkapan berjualan seperti partisi dan plastik. Vaksinasi oleh Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo dimulai pada tanggal 25 Maret sebanyak 125 orang pedagang bertempat di Pos Kesehatan DKT, 26 Maret sebanyak 125 orang di PMI dan 27 Maret 118 sasaran bertempat di Klinik Kimia Farma. “Pedagang Pasar Tugu yang buka sudah divaksin semua. Jadi, kami ingin memberikan kepastian kepada pedagang agar saat membuka usahanya mereka sudah tervaksin dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Namun hanya pedagang beridentitas Kota Probolinggo saja,” tuturnya. Secara teknis, masing-masing gate Pasar Tugu ada petugas yang menyiapkan termogun, wastafel dan memantau jumlah pengunjung yang masuk untuk mencegah kerumunan. Petugas dari Satpol PP dan kepolisian pun ikut berjaga di lokasi tersebut. “Kami memperluas area jualan, jadi walaupun antar pedagang berjarak, masih bisa menampung semua pedagang pasar tugu warga Kota Probolinggo. Jadi tidak bergiliran. DKUPP sudah mengkavling dengan jarak 3 meter antar pedagang,” pungkas Fitriawati.(mhd).

Tags :
Kategori :

Terkait