Suami Terpapar Paham Radikal, Istri Ditinggalkan (2 – habis)

Kamis 25-03-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Lebih dari 6 Bulan Pergi tanpa Kabar

Penampilan Putra berubah semakin agamis. Semua celananya dipotong bagian bawahnya, sehingga jika dipakai terlihat cingkrang. Baju gamis selalu melekat di badannya. "Sejak mengikuti pengajian-pengajian itu, Putra berubah drastis. Bahkan aku tidak pernah disentuhnya sama sekali," keluhnya. Semakin lama, perubahan Putra semakin membuat Putri merasa jengah. Putra sudah tidak lagi menghiraukan keluarganya. Bahkan anak semata wayangnya jarang sekali diajak bermain. "Putra lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, aku harus mencarinya sendiri. Aku kembali menerima les privat untuk anak-anak tetangga sekitar kosku," ungkapnya. Suatu ketika Putri menegur Putra agar memperhatikan keluarganya. Saat ditegur itu, Putra mengatakan bahwa ia kini melakukan syiar agama. Alasannya menyebarkan agama ke berbagai lapisan masyarakat. "Dia ingin mengabdikan hidupnya untuk syiar agama. Jujur saja aku marah. Memang tidak ada salahnya dia syiar. Tetapi, dia kan kepala rumah tangga dan memilik keluarga yang harus dinafkahi," katanya kesal. Semenjak ditegur itu Putra semakin menggila. Ia jarang sekali berada di rumah. Hal itu membuat Putri tambah muak dengan sikap Putra. Ketika ia pulang, Putri menegurnya kembali. "Saya bilang, 'Apa-apaan kamu, Mas?Mana tanggung jawabmu kepada keluarga, kok aku sama Zahra kamu telantarkan seperti ini?'. Tahu aku marah, dia malah tak menghiraukan," ucap Putri jengkel. Mengetahui Putra tak lagi menghiraukannya, ia hanya bisa menangis. Putri tak tahu harus berbuat apalagi. Sepertinya Putra sudah tidak bisa diubah lagi. "Setiap hari aku cuma bisa menangis melihat perilaku Putra. Marah, sedih, kecewa campur aduk jadi satu. Suami yang kuharapkan bisa menjadi imam yang baik ternyata malah menelantarkanku," katanya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, Putra semakin jauh dari keluarga. Putri yang penasaran dengan sikap Putra akhirnya menyelidikinya. "Waktu itu tanpa sepengetahuan Putra, aku mencoba mengikutinya. Zahra kutitipkan ke tetangga sebelah yang anaknya les privat denganku," paparnya. Saat mengikuti Putra, sengaja Putri menggunakan cadar. Jadi Putra tidak mengetahuinya. Di sebuah rumah yang berjarak beberapa kilometer dari kosnya, Putri melihat ada sekumpulan pria dan wanita sedang mengikuti pengajian. "Pakaian yang digunakan para lelaki di situ sama persis dengan yang dipakai Putra. Sedangkan wanitanya menggunakan pakaian syar'i berwana hitam. Aku sempat bertanya-tanya perkumpulan macam apa ini. Paham Islam apa yang Putra ikuti," kata Putri penasaran. Setelah itu, Putri kembali ke kosnya. Pada sore harinya Putra kembali Pulang. Putri yang merasa penasaran langsung menanyakan ke Putra. "Setelah dijelaskan, aku baru paham bahwa kelompok yang dianut Putra ternyata organisasi yang sudah dilarang pemerintah. Aku kemudian minta Putra tidak lagi mengikuti kelompok tersebut. Ia harus memilih keluarga atau mereka," tuturnya. Saat diberi pilihan, ternyata Putra hanya terdiam. Putri tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Putra. Hingga pada akhirnya, saat Putri mengajar les privat, diam-diam Putra mengemasi semua pakaiannya. "Dia pergi. Baju-baju hingga barang miliknya dibawa semua. Saat itu aku baru menyadari betapa kejamnya paham yang dianut Putra hingga ia lupa telah memiliki keluarga," kata Putri sedih. Setelah hampir enam bulan Putra tidak pulang dan tak mengabarinya, Putri memutuskan menggugat cerai Putra. (mg5/jos, habis)   Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih  
Tags :
Kategori :

Terkait