Peringati Hari Air Sedunia, Bupati Tulungagung Resmikan Monumen Dam Cluwok 

Tulungagung, memorandum.co.id - Hari air sedunia jatuh pada Senin (22/3/2021), diperingati dengan beragam kegiatan oleh Pemkab Tulungagung. Salah satunya penetapan Monumen Dam Cluwok, di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu. Menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi, penetapan monumen Dam Cluwok dilakukan sendiri oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, didampingi OPD terkait dan disaksikan masyarakat sekitar. Ditemui usai meresmikan monumen Dam Cluwok, Bupati Maryoto mengatakan semua elemen masyarakat wajib menjaga kelestarian alam, yang berujung pada pelestarian sumber mata air. "Peran masyarakat tentu sangat diperlukan, agar sumber mata air terjaga, mengingat air adalah sumber kehidupan," ujarnya. Salah satunya, lanjut Bupati Maryoto, dengan mengingatkan akan peran penting Dam Cluwok untuk perkembangan Kabupaten Tulungagung. Bupati Maryoto menyebut, keberadaan Dam Cluwok di masa lalu adalah dam pengendali air, yang bisa mengalirkan air menuju ke laut. Sehingga daerah Tulungagung yang terkenal dengan wilayah rawanya bisa menjadi kering, dan menjadi lahan produktif untuk pertanian. "Rawa- rawa yang ada di Tulungagung ini menjadi kering dan lahan-lahan tersebut berubah menjadi lahan produktif," ucapnya. Bupati menuturkan, pasca 1986, setelah difungsikannya Bendungan Niyama, praktis Dam Cluwok tidak lagi berfungsi dan mulai dilupakan. Oleh sebab itu pusat peringatan hari air sedunia kali ini dipusatkan di Dam Cluwok. Tujuannya guna mengingatkan kembali kepada generasi saat ini, tentang pentingnya peran Dam Cluwok untuk perkembangan Kabuptaen Tulungagung. Sementara itu, salah satu anggota tim ahli cagar budaya (TACB) Tulungagung Triono mengatakan, perlu dilakukan kajian untuk memastikan status Dam Cluwok. "Tentu diperlukan kajian mendalam. Kalau dari segi usia sudah lebih dari 50 tahun, tapi perlu kajian lebih mendalam lagi. Termasuk mendata siapa yang mendesain dan lain-lain," papar dia. (fir/mad/fer)