Madiun, Memorandum.co.id - Perguruan Silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Pusat Madiun menggelar kegiatan Parapatan Luhur (Parluh) pada 12-13 Maret di Padepokan mereka yang berada di Jl. Merak Kota Madiun.
Sebagai langkah antisiapasi guna tetap menjaga kondusifitas wilayah di tengah berlangsungnya agenda tersebut, berbagai Posko Pengamanan banyak didirikan.
Dikatakan Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho, selain di Kota Madiun, banyak pula Posko Pengamanan yang didirikan di sekitar wilayah Kota Madiun, seperti di Ponorogo, Kabupaten Madiun, Magetan dan Ngawi.
"Sebagai salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia yang mempunyai basis massa yang cukup besar, Posko-Posko pengamanan itu selain digunakan untuk menjaga kondusifitas wilayah, juga difungsikan guna mencegah adanya pengerahan massa dari berbagai daerah untuk hadir dalam kegiatan tersebut," jelasnya saat meninjau Posko Pengamanan yang berada di dekat lokasi berlangsungnya kegiatan Parluh PSHT Pusat Madiun itu, Sabtu (13/3/2021).
Hal itu menurutnya penting untuk dilakukan, mengingat sekarang masih dalam suasana pandemi Covid-19, sehingga sangat penting untuk dapat mencegah terjadinya kerumunan atau konsentrasi massa dalam jumlah yang besar.
Selain menanyakan terkait perkembangan situasi dan kondisi saat ini, orang nomor satu di jajaran Korem 081/DSJ itu juga terlihat memberikan spirit kepada mereka para petugas keamanan yang berada di Posko tersebut.
Danrem juga menghimbau dan berpesan kepada mereka, agar dalam pelaksanaan tugasnya dapat turut melakukan pemantauan protokol kesehatan dan mengingatkan siapa saja yang belum disiplin dalam menjalankannya.
Dalam kesempatan itu, selain tampak didampingi oleh Forkopimda Kota dan Kabupaten Madiun, Danrem juga turut didampingi berbagai pejabat di lingkungan Polda Jatim, seperti Dansat Brimob, Karoops dan Dirintelkam.
Setelah meninjau Posko Pengamanan di lokasi tersebut, Danrem bersama rombongan melanjutkannya dengan meninjau berbagai Posko lainnya yang berada di Kota dan Kabupaten Madiun. (*/alv)