Lima tahun telah berlalu. Rumah tangga Meysa (nama samaran) dan Arya (juga nama samaran) awalnya berjalan lancar. Mereka dikaruniai seorang putra yang tampan bernama Abian.
Arya adalah sosok pria yang sangat pencemburu. Selama lima tahun pernikahan mereka, Arya melarang Meysa bekerja dan merias diri.
Meysa hanya boleh terlihat cantik ketika bersamanya. Ia tidak mau semua mata lelaki tertuju kepada Meysa saat di tempat umum.
Egois. Itulah Arya. Dia tidak mau mendengarkan pendapat istrinya. Ia selalu mementingkan dirinya sendiri tanpa mau mengerti perasaan Meysa.
Sayangnya Meysa menganggap keegoisan Arya adalah bentuk dari besarnya rasa cinta Arya kepadanya. Karena menurut Meysa, suaminya itu takut kehilangan dia.
Akhirnya Meysa memutuskan berhenti bekerja dan menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga.
Selama lima tahun, perubahan penampilan yang sangat drastis terjadi terhadap diri Meysa. Dulu ia yang selalu berias dengan rambut panjang terurai bebas, kini hanya berpenampilan sederhana dengan gaya rambut diikat cepol dan baju daster layaknya ibu rumah tangga kebanyakan.
"Aku pengen berubah menjadi ibu rumah tangga yang baik dan juga istri yang sempurna untuk suamiku," kata Meysa mengawali cerita pahit kehidupannya.
Menyadari tugas dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, Meysapun menyelesaikan semua pekerjaan rumah dengan sangat baik. Tanpa ada keluhan, pekerjaan rumah tangga boleh dibilang nyaris sempurna ia lakukan.
"Saya rawat suami dan anak saya dengan sepenuh hati dan keikhlasan hati, semata-mata karena kewajiban saya ingin membahagiakan mereka," ucapnya.
Hingga pada suatu ketika, perubahan yang aneh terjadi pada Arya. Ya, sikap Arya tidak sehangat yang dulu, bahkan bisa dikatakan tidak lagi peduli kepada Meysa.
"Waktu itu Sabtu. Arya biasanya pulang ke rumah lebih awal. Untuk mengajak aku dan Abian keluar bermalam Minggu," tutur dia.
Namun, hingga selepas azan Isya berkumandang, Arya tak juga menunjukkan batang hidung. Meysa akhirnya menunggu suaminya itu di sofa ruang keluarga bersama Abian sambil menonton televisi.
"Aku takut sesuatu terjadi pada Arya. Coba kutelepon sebanyak empat kali, tetap tidak diangkat. Kulihat Abian sudah tidur di pangkuanku. Akhirnya sekitar pukul 23.00 aku angkat Abian ke kamarnya," terang dia.
Di dalam kamar, Meysa melihat buah hatinya itu sudah tertidur sangat lelap. Ia pun menemaninya hingga tertidur juga di samping Abian.
"Keesokan harinya, aku bangun kesiangan. Sekitar pukul 07.00. Ak lalu bergegas bangun dan mencari tahu apakah Arya sudah pulang atau belum. Ternyata, Arya belum pulang. Aku coba telepon lagi, masih sama, tidak diangkat. Akhirnya aku ke dapur dan mendapati makanan semalam tidak tersentuh," bebernya.
Sekitar pukul 10.00, Arya akhirnya pulang. Hal tersebut membuat hati Meysa sedikit gembira, karena suaminya tidak apa-apa. Ia pun bergegas menuju pintu depan rumah untuk menyambut Arya.
"Waktu kubuka pintu, tanpa senyum dia langsung masuk sambil berkata, 'Aku capek, pengen tidur. Jangan bangunkan aku sampai sore nanti'. Akhirnya saya biarkan ia beristirahat," kata dia.
Kemudian Meysa kembali ke dapur untuk menyiapkan makan dan minum yang akan dia antarkan ke dalam kamar. Sewaktu masuk kamarnya, Meysa mendapati suaminya itu telah tertidur dengan posisi telungkup dan masih memakai pakain kerja
"Sewaktu masuk kamar itu, mata saya tertuju pada handphone Arya yang masih menyala tepat berada di tangan kanannya. Rupanya dia tiduran sambil membuka handphone," ujar dia.
Akhirnya, sesuatu hal yang tak terduga terjadi. Meysa tak sengaja melihat pesan WhatsApp suaminya itu masih on. Dan tertulis jelas di pesan itu satu kata yang membuat Meysa penasaran, yakni kata 'sayang'.
"Saya yang penasaran langsung mengambil pelan-pelan handphone itu. Saya baca semua isi percakapannya. Ternyata, itu selingkuhan Arya, mantan pacarnya yang bekerja sekantor dengannya," ungkapnya.
Tak terasa air mata Meysa jatuh di pipi mulusnya. Yang membuat hatinya semakin sakit dan hancur, ternyata semalam Arya dan selingkuhannya itu menghabiskan malam bersama di sebuah hotel bintang empat.
"Jadi semalam tidak pulang itu dia bercinta dengan selingkuhannya di hotel. Saya tak mengira Arya tega melakukan itu semua. Padahal saya sudah berkorban. Dari situ saya tahu alasan dia mengurangi jatah belanja bulanan. Dia juga tidak sehangat dulu dan tidak peduli kepada saya," katanya sedih.
Dalam isi percakapan itu juga diketahui bawa selama ini Arya hanya menganggap Meysa sebagai seorang pembantu. Tidak lebih. Oleh Arya, Meysa dibanding-bandingkan dengan kekasihnya.
"Saya dikatakan tidak bisa dandan. Tahunya hanya pekerjaan rumah. Tidak seperti selingkuhannya yang terlihat pandai berhias, menarik, dan menggoda," keluhnya.
Selepas kejadian itu, Meysa memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Arya. Diambilnya seluruh pakaian yang ia miliki, kemudian menuju kamar putra kecilnya, Abian.
"Langsung saya ajak Abian ke rumah orang tua saya. Sebelum berangkat saya tulis surat kepadanya. Bahwa saya akan menceraikannya. Dia tidak perlu repot-repot mengurusnya. Saya sendiri yang akan mengurus cerai itu," pungkasnya. (mg5/jos)
Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih