Tim KKN Unair Ajak Calistung, Berantas Buta Baca dan Hitung

Kamis 18-02-2021,10:13 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Mahasiswa yang tergabung di dalam Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) 63 Kelompok 170 menggelar program kerja di Panti Asuhan Muhammadiyah Semampir, Kecamatan Wonokusumo, Kota Surabaya. Panti Asuhan tersebut mengasuh sekitar 17 orang anak dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Mulai dari terdampak bencana hingga permasalahan social. Sehingga, rata-rata dari mereka tidak mendapatkan akses pendidikan yang maksimal. Atas dasar itulah, tim KKN dari Universitas Airlangga mengadakan program kerja Calistung (baca, tulis, dan berhitung) untuk membantu mengajar anak-anak di panti asuhan. "Proker Calistung diadakan dengan harapan dapat sedikit mengobati rindu mereka akan pembelajaran secara langsung," ujar Melly Marista sebagai penanggung jawab proker, Kamis (18/02/2021). Adapun teknisnya, seperti yang diungkapkan Melly, dilakukan dengan menanyakan kepada anak-anak apakah mereka mempunyai tugas sekolah yang perlu diselesaikan, kemudian anak-anak akan diarahkan dan didampingi oleh satu tim mahasiswa KKN. "Dalam prosesnya, banyak hal seru yang ditemukan. Salah satunya yakni anak-anak sangat kesulitan belajar bahasa Jawa yang notabenenya bukan bahasa daerah mereka karena kebanyakan berasal dari Sulawesi," tuturnya. Sementara itu, antusias anak-anak terbilang sangat luar biasa. Dari alokasi waktu dua jam bisa bertambah hingga tiga bahkan empat jam. "Sangat senang bisa belajar bersama kakak-kakak dari Unair, seru dan tidak membosankan walau sudah beberapa hari dilakukan," ujar salah satu anak panti bernama Sulaiman. Antusiasme itu juga terlihat dari mereka yang seringkali bertanya mengenai hal-hal yang mereka tidak tahu. "Sebagai pengajar, ini merupakan suntikan semangat bagi kami untuk terus berbagi ilmu dengan adik-adik,” kata Melly Marista. Saat ditanya mengenai apakah ada program lanjutan dari program kerja Calistung, Melly mengatakan belum tahu. “Memang dampaknya sangat dirasakan adik-adik. Namun masih belum bisa memutuskan apakah program ini bisa dilanjutkan secara daring. Mengingat adik-adik juga sudah mendapatkan pembelajaran daring dari sekolah masing-masing,” jelas Melly. Secara keseluruhan, dinilainya program kerja Calistung akan sangat memberi dampak positif apabila dilanjutkan secara daring. "Namun keterbatasan gadget dari pihak adik-adik panti asuhan membuat saya dan tim memutuskan untuk tidak melanjutkan program kerja ini," tandasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait