Satu Remaja Dihajar hingga Babak Belur

Kamis 23-05-2019,09:17 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Momen bulan puasa dimanfaatkan oleh sekelompok pemuda untuk berolahraga menghabiskan waktu, sembari menunggu waktu sahur. Seperti yang terlihat di lapangan futsal Taman Apsari pada Rabu (22/5). Namun, bukannya tertib bergantian bermain futsal, dua kelompok pemuda dari Jalan Genteng dengan kelompok lain, malah berebut hingga berujung ke aksi kekerasan. Sebagai korbannya adalah Arda, warga Jalan Genteng. Remaja 19 tahun ini dihajar oleh kelompok lain karena dipicu masalah berebut bermain futsal di lapangan. Sebelum kejadian, Arda dan tujuh temannya terlihat sedang bermain futsal di lapangan yang berada di tengah Taman Apsari. Entah mempunyai masalah apa sebelumnya, mendadak Arda dituduh mencuri HP milik salah satu kelompok pemuda tersebut. Karena takut, korban yang merasa tidak mencuri memilih menghindar ke seberang jalan tepat di depan Hotel Inna Simpang. Diduga sudah direncanakan sebelumnya, kubu lawan yang berjumlah kurang lebih 25 orang itu mengejar Arda dan berhasil menangkapnya. Tak ayal, remaja ini menjadi bulan-bulanan hingga babak belur. Bahkan, seseorang ada yang memakai senjata jenis knuckle (semacam alat pukul dari besi, red). "Saya tidak tahu siapa saja yang memukul. Yang saya tahu ada yang bawa roti kalung (knuckle, red) dan memukul punggung saya," jelas Arda sembari menunjukkan luka memar di punggung kanannya. Beruntung korban yang dikeroyok ini berhasil dievakuasi oleh pengguna jalan ke warung, meski berimbas rusaknya properti warung tersebut. Sebelum petugas Polsek Genteng tiba di lokasi, oleh warga setempat, korban sempat diajak kembali ke lapangan untuk mencari para pelaku. Hanya saja, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Selanjutnya, Arda bersama rekannya diamankan ke Mapolsek Genteng guna dimintai keterangan. Dikonfirmasi melalui HP-nya, Kapolsek Genteng AKP Anggi Saputra Ibrahim membenarkan telah mengamankan korban salah sasaran. Setelah Arda diperiksa dan dinyatakan terjadi salah paham, petugas lalu meminta remaja ini menghubungi orang tuanya. "Sengaja saya meminta untuk menghubungi orang tua korban. Sekalian diberi imbauan agar tidak ada kejadian serupa," kata mantan Kapolsek Dukuh Pakis ini, kemarin. (fdn/nov)

Tags :
Kategori :

Terkait