SURABAYA - Tidak banyak yang tahu kalau di dalam kompleks gedung utama Makodam V/Brawijaya, berdiri Masjid At Taqwa Brawijaya. Namun, bukan berarti masyarakat sipil tidak bisa beribadah di tempat tersebut. Bahkan, selama Ramadan, masjid yang dibangun pada tahun 1990 ini selalu dipadati jemaah. Masjid ini terbuka untuk umum, dan masyarakat bisa masuk melalui pintu samping,” terang Perwira Pembinaan Mental Denma Kodam Brawijaya Kapten Sujayat, Kamis (16/5). Sedangkan, selama Ramadan para jemaah ini akan mendapat siraman rohani tiga kali selama satu hari. “Ada ceramah setelah salat tarawih, salat subuh, dan salat zuhur. Untuk penceramahnya sudah terjadwal,” lanjut Sujayat. Bahkan, dibanding dengan prajurit kodam, masjid tersebut lebih didominasi masyarakat sekitar. Selain siraman rohani dalam bulan suci ini juga diwarnai dengan tadarus, yang juga ada tiga sesi setiap harinya. “Ketika usai salat subuh dan zuhur, anggota yang tadarus sedangkan setelah tarawih, masjid ini digunakan oleh ibu-ibu untuk tadarus. Sehingga masjid ini tidak pernah sepi,” lanjut Sujayat. Pada saat tadarus inilah ada pembimbing yang akan membetulkan bila ada yang membaca Alquran kurang sempurna. Sedangkan, sore ada Taman Pendidikan Alquran (TPA). “Tidak ada perbedaan antara TNI dan masyarakat, karena kita semua sama ketika beribadah,” tambah Sujayat. Sehingga, diharapkan tidak ada rasa takut bagi masyarakat yang ingin beribadah di masjid kodam tersebut. “Mungkin kebetulan lewat dan waktunya salat langsung saja masuk dan tidak perlu khawatir karena niat kita beribadah,” imbuh Sujayat. Diungkapkan perwira dengan pangkat tiga balok ini, bersamaan dengan Ramadan tahun ini, ada 16 prajurit yang berangkat ke Tanah Suci untuk umrah. “Mereka diberangkatkan dari masjid ini, dan semoga tetap sehat dan selamat saat kembali ke Tanah Air,” panjat Sujayat. (tyo/nov)
Kategori :