MALANG - Kegarangan Juari yang dikenal preman di kampungnya berakhir di tangan warga Tumpukrenteng, Turen. Juari (43), tewas dihakimi karena dikenal kerap membuat ulah dan memeras warga. Bahkan Jika berani melapor, Juari akan mengancam. "Korban selama ini seringkali berbuat ulah dan meresahkan warga. Seringkali juga memeras untuk membeli minuman keras," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Senin (3/12). Informasi yang dihimpun, polisi yang melakukan penyelidikan dan penyidikan berhasil mengamankan 7 orang yang diduga kuat sebagai tersangka yang menganiaya Juari hingga tewas pada Minggu (25/11) dinihari Mereka Irul Arifin alias Doweh (19); Eko Wahyudi (27); Muhammad Rudik (31); Mat Sair (46); Abdul Kholik; Suhartono (40); dan Saduda Roini (37). Para tersangka ini tersulut emosinya hingga beringas dan main hakim terhadap Juari. Semula 17 orang diamankan polisi, termasuk kepala desa setempat. Karena tak cukup bukti, kades pun lolos dari jeratan hukum. "Ada pelaku lain yang masih DPO, kami harap segera menyerahkan diri," tegas Yade. Kapolres menjelaskan, saat kejadian banyak warga yang mendatangi rumah korban, jumlahnya mencapai puluhan. Namun dalam pemeriksaan mendalam, hanya 7 orang yang menguat sebagai tersangka penganiayaan terhadap korban. "Saat kejadian yang datang banyak, jumlahnya sampai puluhan, namun saat pemeriksaan tujuh orang kita tetapkan sebagai tersangka," tandas Yade. Ketika tewas dianiaya, Juari terhitung masih 40 hari keluar dari lapas. Juari tewas mengenaskan di jalan desa. Kematiannya sungguh tragis, apalagi disaksikan istri dan kerabatnya. Para tersangka mulanya mendatangi rumah korban dan mendobrak paksa pintu depan. Juari yang sedang tidur di ruang tengah langsung dijemput dan dianiaya. Tak puas, tersangka menyeret korban keluar rumah dan membawanya ke jalan kampung. Dijelaskan Yade, 7 tersangka itu memunyai peran masing-masing dalam menganiaya Juari hingga tewas. Irul bersama Eko bertugas mendobrak pintu rumah korban. Keduanya juga menyeret tubuh korban keluar rumah, sekaligus menganiaya Juari dengan celurit. Sedangkan Rudik dan Mat Said menganiaya korban dengan balok kayu. Keduanya juga menyeret korban sampai radius 100 meter dari tempat tinggalnya. Untuk Suhartono memiliki tugas memadamkan lampu jalan desa, sehingga tidak seorangpun mengetahui siapa yang menganiaya Juari. Abdul Kholik, memiliki tugas menjaga pintu belakang rumah korban. Ia juga membawa senjata tajam dan bersiaga apabila Juari kabur, sewaktu disergap. (*/nov)
Preman Kampung Mati Diamuk Warga
Selasa 04-12-2018,11:36 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 21-11-2024,22:01 WIB
Motif Pembunuhan Wanita di Ngaglik Terungkap, Cekcok Masalah Surat Gadai Emas
Kamis 21-11-2024,16:38 WIB
Laga Klasik Persebaya vs Persija, Bruno Yakin Amankan 3 Poin di Kandang
Kamis 21-11-2024,18:35 WIB
Dalami Pengembangan Olahraga, Anggota Komisi X DPR RI Belajar ke Persebaya Future Lab
Kamis 21-11-2024,14:15 WIB
Polres Lamongan Gelar Apel Pasukan Pengamanan TPS Pilkada Serentak 2024
Kamis 21-11-2024,16:47 WIB
Polisi Beberkan Motif Pembacokan Warga Ketapang Laok, Sampang
Terkini
Jumat 22-11-2024,13:20 WIB
Polsek Wonocolo dan TNI Amankan Distribusi Logistik Pilkada
Jumat 22-11-2024,13:10 WIB
Pj Bupati Heru Suseno Ramaikan Aksi Pembatik Ciprat di Tulungagung
Jumat 22-11-2024,13:01 WIB
Polres Tulungagung Rilis 10 Tersangka Penganiayaan Beda TKP
Jumat 22-11-2024,12:48 WIB
Ajak Melek Statistik, BPS Tingkatkan Literasi Masyarakat di Tingkat Kelurahan
Jumat 22-11-2024,11:52 WIB