Warga Surabaya Disuguhi Fenomena Halo Matahari

Surabaya, memorandum.co.id - Warga Surabaya disuguhi fenomena Halo Matahari, Minggu (15/11). Penampakan matahari yang dikelilingi cahaya layaknya cincin itu sempat diabadikan beberapa warga dengan HP dan diunggah di media sosial (medsos). Bahkan, tidak hanya sekali saja warga mengabadikan fenomena langka ini. Ada beberapa sudut pandang (angle) pengambilan foto. Baik secara langsung atau menggunakan pantulan dari air yang ditaruh di ember. Seperti yang dilakukan oleh dokter Adi, warga Jalan Kebonsari ini. Begitu melihat munculnya fenomena sekitar pukul 10.30 itu, ia langsung melihat dan mengabadikannya bersama keluarga di rumah. "Menarik, senang lihatnya ramai-ramai satu keluarga. Melihat fenomena yang jarang-jarang terjadi," ujar dokter Adi. Hal sama juga dikatakan Puspita Sari, warga Jalan Semolowaru. Ia yang awalnya tidak tahu adanya fenomena Halo Matahari itu langsung keluar setelah melihat warga semuanya keluar rumah. "Saya lihat tetangga kok pada keluar semua. Ternyata matahari ada cincinnya. Langsung foto-foto karena unik," terang Puspita Sari. Sementara itu, Daniel Lukas Rorong, warga Jalan Tambak Asri, yang kebetulan bekerja di kawasan Adityawarman juga tidak menyiakan kesempatan langka ini lalu mengabadikannya di HP dan mengunggah di medsos. “Iya. Full tadi di tempat saya dan keren, cincinnya besar,” singkat Daniel. Sedangkan, Ady Hermanto, prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengatakan, bahwa itu hanya fenomena biasa. Di mana, penyebab ada awan tinggi, cirus dengan suhunya minus 70 derajat hingga minus 80 derajat celcius. “Pada saat itu awan terkena matahari dan ada pembiasan cahaya. Itu bisa sampai setengah hari tergantung awan itu sendiri,” ujarnya. Disinggung soal bahaya ketika masyarakat melihat langsung, Ady menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada pengaruhnya. “Tidak ada dan tidak perlu ditakuti. Lain dengan dengan gerhana matahari cincin,” pungkas Ady. (fer/udi)