Surabaya, memorandum.co.id - Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier yang bisa membuat sebagaian orang jijik karena melihat bentuk, bahkan gerakannya. Tetapi, jika berada di tangan yang tepat, spesies ini sangatlah bermanfaat. Black Soldier Fly yang lebih dikenal sebagai lalat tentara ini memiliki bentuk yang lebih panjang dan cenderung gemuk. Meskipun dari keluarga lalat, Black Soldier Fly ini tidak menularkan atau menyalurkan bakteri dan penyakit. Menurut salah satu dosen biologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dra. Winarsih M.Kes, maggot sangat bisa dimanfaatkan. Seperti belatung, maggot bisa bergerak secara ekologis sebagai dekomposer bahan organik. Sampah sayuran dan buah sisa manusia merupakan salah satu makanan maggot. Untuk hal itu, maggot merupakan alternatif yang cocok untuk pengelolaan sampah organik. "Melalui magot ini bisa jadi salah satu alternatif untuk mengolah sampah organik yang terbilang cukup cepat," ujar Winarsih saat berbincang dengan memorandum.co.id, Kamis (5/11/2020). Winarsih mengatakan, rata-rata orang sering merasa jijik dengan sampah organik, karena seringnya keluar belatung. Tetapi di balik itu, ada sumber daya yang bagus. "Untuk hal itu mungkin diperlukan sosialisasi dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau untuk mengedukasi tentang Maggot kepada warga sekaligus menyelesaikan permasalahan sampah, khususnya organik," kata Winarsih. Selain berguna untuk pengolahan sampah organik, maggot memiliki fungsi yang lain yaitu sebagai makanan ikan dan unggas. Di lapangan, orang yang akan budidaya ikan sejenis lele, mujair ataupun yang lainnya memiliki masalah di bagian pakannya. Dengan membudidaya maggot, Winarsih bisa memastikan akan lebih menghemat banyak masalah pakannya. Winarsih berpendapat, Surabaya merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang mengangkat maggot sebagai salah satu solusi. "Sudah banyak yang membudidayakan maggot di Surabaya, meskipun di lahan sempit tetapi mereka bisa membuat kandang maggot panjang 1 meter lebar 2 meter," ujar wanita dengan rambut sebahu ini. Maggot juga bisa mengangkat perekonomian di kala pandemi. Harga maggot bisa terbilang tidak murah. Melalui pembudidayaan dan pemasaran yang tepat, Winarsih mengatakan, harga maggot bisa menyentuh delapan puluh ribu untuk sepuluh gramnya. ( X1/X2)
Keunggulan Terpendam Maggot, Solusi Usaha di Tengah Pandemi
Kamis 05-11-2020,15:02 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 29-11-2024,14:43 WIB
Kejari Ngawi Tetapkan Mantan Kadindik Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp19 Miliar
Jumat 29-11-2024,17:20 WIB
Catatan Eko Yudiono: Persebaya Boleh Percaya Diri tapi Waspada Jadi Keharusan
Jumat 29-11-2024,15:42 WIB
Jelang Laga Persebaya Vs Arema FC, Polrestabes Surabaya Siagakan Personel Antisipasi Kerawanan
Jumat 29-11-2024,18:44 WIB
Korban Banjir di Malang Selatan: Satu Ditemukan Meninggal, Satu Masih Hilang
Jumat 29-11-2024,13:52 WIB
Gagal Nyalip, Pemotor Asal Dukuh Bulak Banteng Tewas Terlindas Truk di Jalan Tambak Osowilangun
Terkini
Jumat 29-11-2024,23:43 WIB
Dandim Jember Tinjau Langsung Jalan Bandealit yang Ambles Akibat Hujan Deras
Jumat 29-11-2024,23:36 WIB
Suara Kotak Kosong Cukup Tinggi, Pengamat Politik Sebut Calon Kepala Daerah Terpilih Perlu Evaluasi
Jumat 29-11-2024,23:30 WIB
SRC dan Mensos Gus Ipul Sinergikan Upaya Pengusulan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan Nasional
Jumat 29-11-2024,23:24 WIB
Kapolsek Gayungan Pimpin Pengamanan Rekapitulasi Pilkada di Dukuh Menanggal
Jumat 29-11-2024,23:18 WIB