Lembaga Survei Poltracking Indonesia Nyatakan MA-Ju Ungguli Er-Ji

Senin 02-11-2020,14:47 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

 

Manajer Penelitian Poltracking Indonesia Masduri memaparkan hasil survei pengukuran popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilwali Surabaya 2020.

Surabaya, memorandum.co.id - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei pengukuran popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilwali Surabaya 2020. Hasilnya, paslon Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno (MA-Ju) mengungguli paslon Eri Cahyadi dan Armudji (Er-Ji).

Manajer Penelitian Poltracking Indonesia Masduri mengatakan, survei yang diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2020 ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel 1.200 responden dengan margin of eror kurang lebih 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

"Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir," ucapnya di Novotel Surabaya Hotel, Jalan Ngagel, Senin (2/11).

Masduri mengungkapkan, bahwa hasil survei ini berdasarkan pertanyaan dengan simulasi surat suara. Sebab model pertanyaan dengan responden mencoblos simulasi surat suara mempunyai validasi jawaban lebih baik dibandingkan jawaban responden yang disampaikan secara langsung kepada interviewer survei.

"Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan MA-Ju yang 51.7% unggul 17.6% dari pasangan Er-Ji yang 34.1%, dengan pemilih yang merahasiakan jawaban 5.0% dan yang belum menentukan pilihan 9.2%," paparnya.

Masduri menyebutkan, dalam survei ini pihaknya menemukan bahwa dalam pertanyaan kandidat tunggal wali kota (tidak berpasangan), Machfud Arifin meraih  51.9% dan  lebih unggul 17.6% dari Eri Cahyadi yang meraih  34.3%, dengan pemilih merahasiakan jawaban 6.0% dan yang belum menentukan pilihan 7.8%.

"Juga dengan elektabilitas kandidat tunggal wakil wali kota, tingkat elektabilitas Mujiaman 47.5%, lebih unggul 16.8% dari Armuji  yang meraih 30.7%, dengan pemilih merahasiakan jawaban 10.4% dan yang belum menentukan pilihan 11.4%," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, keunggulan MA-Ju menunjukkan konsistensi peta persebaran suara pemilih berdasarkan basis politiknya yang diusung oleh banyak partai dan memiliki soliditas pemilih yang tinggi.

"Mayoritas pemilih partai pengusung (PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, Partai Nasdem, PAN & PPP) terlihat solid dengan memilih  MA-Ju. Pun juga pemilih PDIP yang notabene partai pengusung utama dan PSI juga terlihat solid dengan memilih Er-Ji," pungkas Masduri.

Lebih lanjut, Masduri memaparkan bahwa pemilih Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana pada Pilwali Surabaya 2015, lebih banyak memilih pasangan MA-Ju yaitu 49.4% dibandingkan Er-Ji yang 37.8%. Begitupun pada pemilih yang memilih Rasiyo dan Lucy Kurniasari, mayoritas memilih pasangan MA-Ju sebesar 70.7% dibandingkan Er-Ji yang 19.5%.

"Temuan ini merupakan potret terbaru peta kekuatan elektoral masing-masing paslon dalam rentang survei tanggal 19-23 Oktober 2020. Melihat waktu pelaksanmaan Pilwali Surabaya sekitar satu bulan lagi, kemampuan kedua paslon dan tim menggarap pemilih yang belum menentukan pilihan dan pemilih yang masih mungkin berubah menjadi kunci kemenangan," jelasnya. (mg1/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait