Gresik, Memorandum.co.id - Memasuki musim hujan potensi banjir makin tinggi. Selayaknya saluran air harus bebas dari sampah dan sedimentasi, agar tak timbulkan banjir. Dari pantauan Memorandum, masih di pusat kota, tepatnya di Jl. Dr. wahidin Desa Kalangonan Kecamatan Kebomas, terdapat penumpukan sampah di saluran air yang tak jauh dari kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan kantor Pemda (Pemerintah Daerah) Gresik. Penumpukan sampah yang terlihat jelas, karena saluran air terbuka. Tinggi tumpukan juga diperparah dengan sedimentasi. Jika dilihat, ketinggian sampah hampir menutupi penutup saluran air di sampingnya. Kurang dari satu hasta tangan dewasa saja, saluran sudah buntu. Menanggapi hal ini, Kepala DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), Gunawan Setijadi belum memberikan tanggapan. Sementara itu Sektretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi mengatakan bahwa kondisi ini harus egera diambil tindakan. "Perlu dilakukan pembersihan baik sampah maupun sedimen, biar air tidak mampet dan banjir," ujarnya, Minggu (1/11/2020). Dia juga menegaskan, pihak terkait dalam hal ini DLH, harus menggalakan pemeliharaan saluran dan pengecekan terhadap sumbatan-sumbatan. Perihal banjir, beberapa titik di Gresik saat hujan memang menjadi langganan. Contoh saja, hujan pada Sabtu (31/10) sore. Hujan dengan cepat membuat sepanjang Jl. Sukomulyo Manyar Gresik banjir, tempat berderet pabrik itu digenangi oleh air. Tinggi banjir sampai menutupi mesin motor. Saat dicek oleh Memorandum, saluran air di kanan jalan Sukomulyo dari arah Sedayu memang kecil dan memiliki sedimentasi cukup tebal. Sedangkan aliran air di kanan jalan, cukup luas namun beberapa sampah juga terlihat di sana. (han/har/gus)
Musim Hujan, Saluran Air di Pusat Kota Gresik Dipenuhi Sampah
Minggu 01-11-2020,18:44 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :