Pahlawan Ekonomi Dukuh Kupang Dukung Machfud Arifin

Sabtu 31-10-2020,19:13 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id -Lumpuhnya perkonomian akibat pandemi sangat memukul pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mereka berharap perhatian Pemkot Surabaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19. PKL (Pedagang Kaki Lima) Dukuh Kupang mengeluh dampak pandemi Covid-19 ini sangat besar tehadap pertumbuhan ekonomi mereka. Namun pelaku UKM Surabaya yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi ini tidak merasakan adanya kehadiran maupun perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya. Ichwan Ketua PKL (Pedagang Kaki Lima) Dukuh Kupang di hadapan calon Wali Kota Surabaya nomor 2 Machfud Arifin, mengaku tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Selama ini kami UKM sangat mengharapakan bantuan dari pemerintah khususnya di masa pendemi ini. Tapi kenyataan sampai saat ini pemerintah tidak hadir," ungkap Ichwan, Sabtu (31/10/2020). Ichwan menambahkan, pelaku usaha kecil menengah berharap Pak Machfud jadi Wali Kota Surabaya dan memimpin Surabaya. "Agar nasib kami diperhatikan," tambahnya. Senada Shanty Oktavi Utami pembina UKM Surabaya, menyampaikan selama ini UKM Surabaya hanya menjadi anak tiri, tanpa perhatian dari pemerintah, khususnya Pemkot Surabaya. Pemilik Fashion Shantika ini berharap ada perubahan yang dapat mengangkat UKM Surabaya kepada next level. "Kami melihat sosok Machfud Arifin - Mujiaman, optmis mampu membawa UKM Surabaya bisa Go Global hingga Go Internasional," harap dia. Menurut, Shanty selama ini Surabaya hanya sebagai batu loncatan atau transit bagi wisatawan demostik maupun mancanegara. Karena Surabaya tidak memiliki ikon produk UKM yang khas Surabaya, sehingga tidak mampu menarik minat masyarakat luar untuk berbelanja produk UKM di Surabaya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, mengakui masa pandemi ini Pemkot Surabaya kurang memperhatikan nasib dari UMKM yang ada di Surabaya ini. " Selama ini memang tidak ada bantuan dari APBD terkait bantuan untuk UMKM khususnya di masa pandemi ini. Selama ini cuma ada dari Pemerintah Pusat dengan program bantuan Rp 2,4 juta per UMKM. Namun dana itu terbatas. Dan seharusnya di saat seperti ini Pemerintah Kota itu hadir," terangnya, Sabtu (31/10). Dengan program-program Machfud Arifin-Mujiamam ini, Reni Yakin mampu membawa UMKM di Surabaya ini naik kelas. " Pak Machfud Arifin memahami betul kebutuhan UMKM. Memberikan kepercayaan bahwa ketika Pak MA jadi wali kota, UMKM Surabaya bisa naik kelas dan lebih berkembang," terangnya. "Machfud Arifin tidak hanya memberikan pendampingan manajemen saja, tapi juga permodalan, hingga pemasaran produk. Ini lebih terbuka ketika Pemkot di bawah MA bisa sinergi dengan BUMN dan perusahaan swasta," katanya. Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menaruh simpati begitu besar terhadap nasib UMKM di masa pandemi ini . "Sungguh prihatin sejak Qpril lalu, semua pelaku usaha khususnya UMKM merasakan dampaknya, mudah mudahan sekarang mulai bangkit lagi," katanya. Machfud melanjutkan, mengingat kondisi pandemi ini mulai berangsur pulih dengan tingkat kesembuhan terus meningkat dan orang tidak panik lagi. "Sekarang tinggal bagaiman ekonomi kembali normal, kita harus melakukan pembinaan lagi, membangkitkan semangat UMKM," terang mantan Kapolda Jatim ini. Machfud Arifin menerangakn ke depan dirinya juga akan memberikan stimulus Rp 5 milyar/tahun untuk mengembangkan UMKM di Surabaya. " Sitimulus itu untuk permodalan, pelatihan dan juga pemasarannya. Dan kita juga akan bekerjasama dengan UMKM yang sudah sukses serta akan menghubungkan UMKM dengan industri dan BUMD," terangnya. Selain itu, Machfud Arifin-Mujiaman akan mengembangkan kawasan UMKM yang tematik, seperi Blauran, Praban dan juga Kayun. "Sehingga orang mudah mencari produknya. Kalau cari sepatu ke Praban, tempat orang jual bunga di Kayon dan orang penjual piala di Jl. Embong Malang. Itu yang kita kembangkan," pungkasnya. (day/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait