Masuk Musim Penghujan, BPBD Gresik Siagakan Perahu di 13 Titik Rawan

Minggu 25-10-2020,16:45 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Gresik, memorandum.co.id - Memasuki Oktober 2020, hujan mulai mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Gresik. Untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyiagakan perahu dan peralatan penanggulangan di 13 titik rawan. Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan jelang musim penghujan. Di antaranya terkait mitigasi bencana. "Perahu dan peralatan lain sudah disiagakan di 13 titik. Termasuk juga upaya mitigasi bencana," terangnya, Minggu (25/10/2020). Perahu-perahu yang terbuat dari karet tersebut sebagai antisipasi jika terjadi banjir. Sebab, dari tahun-tahun yang lalu wilayah Kabupaten Gresik, khususnya wilayah selatan masih selalu dirundung banjir akibat luapan Kali Lamong. Perahu BPBD itu bisa dipakai untuk penyelamatan. Di sisi lain juga bisa untuk mengangkut logistik ketika transportasi lain sudah tidak memungkinkan. "Perahu tersebut kita siagakan di Balongpanggang, Menganti, Cerme, Kedamean, dan Benjeng," imbuh pria yang saat ini juga mengemban tugas sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Gresik. Meskipun berbagai persiapan sudah dilaksanakan, pihaknya tetap berharap banjir tidak terjadi di wilayah Kota Pudak. Dari catatan, masih ada sekitar 13 desa yang berpotensi banjir. Terbagi dalam tiga desa di antaranya berada di Kecamatan Balongpanggang, tiga desa di Kecamatan Cerme, dua desa di Menganti, empat desa di Benjeng, dan satu desa di Kedamean. Dari prakiraan pergantian musim, hujan mulai turun memang pada Oktober. Namun, puncak musim penghujan diperkirakan pada akhir 2020 dan atau awal 2021. (and/har/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait