Sidoarjo, Memorandum.co.id - Selama tahapan yang dilakukan KPU dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 kali ini terbilang cukup aman dari penularan virus corona, baik terhadap penyelenggara maupun masyarakat. “Salah satu indikasinya adalah saat dilaksanakan tahapan Pemutakhiran Data Pemilih beberapa waktu lalu. Kami turunkan ribuan petugas yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Dan buktinya sampai saat ini tidak ditemukan klaster baru Pilkada," kata Komisioner KPU Jatim Divisi Data dan Informasi, Nurul Amalia dalam dialog interaktif bertajuk ‘Media Gathering’ yang digelar KPU Sidoarjo di Hotel Aston, Jumat (23/10). Lebih lanjut dikatakannya hal itu tak lepas dari upaya institusinya dalam memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan, baik pada penyelenggara maupun masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada serentak di tengah pandemi covid-19. Langkah itu akan diteruskan pada saat tahapan kampanye pasangan calon (paslon) yang tengah berlangsung saat ini hingga pada saat pelaksanaan pemungutan suara yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang. Di hadapan sekitar 50 wartawan yang menghadiri acara tersebut, Nurul mengatakan pihaknya sudah memformulasikan beberapa langkah taktis. Diantaranya soal regulasi usia KPPS dan juga keharusan bagi mereka untuk menjalani rapid test sebagai syarat utama sebelum menjalankan tugasnya. Selain itu petugas juga dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) mulai dari sarung tangan lateks, masker dan faceshield bahkan baju hazmat yang bakal dipakai oleh salah satu anggota KPPS yang melayani bilik khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya diatas 37,3 derajat celcius. Sedangkan bagi masyarakat yang datang ke TPS juga akan disediakan sarung tangan plastik, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer serta masker bagi mereka yang lupa membawa dari rumah serta cek suhu tubuh sebelum masuk ke area TPS. KPU juga sudah merancang tata letak dan luasan tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) demi terjaminnya pelaksaan konsep phisycal distancing. “Sekarang tinggal bagaimana kesadaran semua pihak untuk menjaga agar tidak sampai terjadi kerumunan di sekitar area TPS,” tandas Nurul. Karena itulah ia minta pada para wartawan untuk membantu KPU dengan cara menginformasi hal itu ke publik demi tercapainya tingkat partisipasi tertinggi masyarakat dalam Pilkada. “Untuk Sidoarjo targetnya 77,5%,” pungkasnya. Sementara itu, narasumber lainnya yang juga hadir dalam acara yang digarap Forum Media Sidoarjo dan KPU Sidoarjo, Tjuk Swasono mengingatkan peran pers dalam upaya mensosialisasikan Pilkada yang aman di tengah wabah corona itu. Anggota Media Watch Jatim itu mengatakan saat ini jagad global dibingungkan dengan penetrasi para pelaku media sosial yang jauh lebih masif dalam penyebaran informasi yang serajat kebenarannya sangat diragukan. Meski faktanya lebih banyak hoaks yang diproduksi oleh penyedia informasi di media sosial tersebut namun tingkat kepercayaan masyarakat justru jauh lebih tinggi. “Inilah yang sebenarnya menjadi musuh bersama para pelaku media massa mainstream saat ini,” ujarnya. Karena itu para insan pers diminta untuk tetap menyajikan berita-berita yang akurat dan terpercaya termasuk soal pandemi covid dan pilkada sekalipun keberadaannya saat ini sudah tersaingi oleh para buzzer yang menggawangi media sosial. “Ini fakta, sekarang ini masyarakat Eropa dan Amerika sudah mengalami titik jenuh terhadap informasi dari media sosial dan mereka sudah kembali meletakkan kepercayaannya pada media mainstream sebagai penyaji informasi yang benar,” pungkas dosen jurnalistik di sebuah universitas di Surabaya itu.(ags/her/eko/jok)
KPU Pastikan Pilkada Aman dari Infeksi Covid-19
Sabtu 24-10-2020,13:05 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :