Surabaya, memorandum.co.id - Belakangan, penumpukan sampah plastik begitu terasa di setiap sudut kota. Sampah plastik adalah limbah yang sulit diuraikan. Karena hal ini, pemerintah banyak membuat lomba untuk mendaur ulang sampah. Contohnya warga Tembok Lor Gang 3, Surabaya. Dalam rangka mengikuti lomba Surabaya Smart City, warga Tembok Lor Gang 3 Surabaya memanfaatkan sampah di sekitar mereka untuk didaur-ulang. Dengan binaan Nol Sampah Indonesia, mereka mendapat bimbingan langsung tentang pemanfaatan dan ilmu baru dari pengelolaan sampah. Contohnya, membuat ecobrick. Ecobrick merupakan pemanfaatan botol plastik yang diisi padat dengan limbah di sekitar mereka untuk membuat blok bangunan atau sebagai hiasan. Sebanyak kurang lebih dua puluh lima warga turun langsung dan antusias untuk membuat asri lingkungannya. Dari pihak pembina (Nol Sampah), juga memberikan berbagai pengarahan seperti pembuatan pupuk, pestisida alami, dan lain sebaginya. Hanie, salah satu pembina di Nol Sampah Indonesia ini menjelaskan bahwa banyak cara bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan. "Selain ecobrick, kami bisa membantu membuat pupuk cair dari sampah-sampah organik," ujar Hanie Ismail, selaku pembina kepada memorandum.co.id, Selasa (20/10/2020). Limbah rumah tangga yang diolah antara lain buah-buahan busuk, sayuran, bahkan nasi bekas, dimanfaatkan menjadi pupuk organik dengan metode sederhana. Dengan metode 1-3-10 yaitu air tebu, limbah, dan air tawar untuk menghasilkan jenis pupuk cair tersebut. Salah satu warga Tembok Lor Gang 3, Bayu mengatakan, pelatihan ini sangat berguna, bisa hemat biaya untuk membeli pupuk.(X1/X2)
Manfaatkan Sampah dengan Metode Sederhana
Selasa 20-10-2020,12:36 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :