Malang, memorandum.co.id - Seluruh warga Al Izzah International Islamic Boarding School atau dikenal Pondok Pesantren (Ponpes) Al Izzah, Kota Batu, melakukan isolasi mandiri. Ini dikarenakan, sebelumnya 31 orang dari 748 orang dinyatakan positif Covid-19. Di bawah pengawasan intensif petugas tim medis Satgas Covid-19 Kota Batu, para pasien melakukan isolasi mandiri dengan dilengkapi fasilitas ponpes. Sementara, seluruh santri dan pengelola, termasuk yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus positif telah menjalani karantina mandiri di lokasi terpisah. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu M Chori mengatakan untuk proses karantina tersebut dipantau secara virtual atau video conference (vidcon). “Intinya untuk melihat perkembangan seluruh warga Al Izzah," ujarnya. Selain itu, pihak tim medis internal juga secara rutin melakukan pemeriksaan, pengukuran suhu tubuh, saturasi kepada para pasien. "Tak lupa, pasien juga mendapatkan asupan makanan gizi seimbang dan suplemen untuk menambah imun. Kemudian juga diperiksa foto thorax, dan hasilnya baik,'' imbuhnya. Berdasarkan rekomendasi dari dinas kesehatan, lanjut Chori, pasca isolasi dan karantina mandiri, akan dilakukan observasi selama satu bulan hingga tidak ada kasus Covid-19 di lingkungannya. Sebelumnya, kasus Covid-19 di Al Izzah bermula dari hasil tes swab massal yang dilakukan terhadap 748 warga ponpes. Mulai dari santri, pegawai, dan pengelola terhitung sejak 31 Agustus hingga 13 September 2020. "Saat dilakukan tes, awalnya seorang santri berusia 14 tahun dinyatakan positif terjangkit virus Sars-Cov-2 ini pada 23 Agustus 2020," terangnya. Kemudian pihak ponpes baru melapor pada Satgas Covid-19 pada 30 Agustus 2020. Namun, dikarenakan jangka waktu pelaporan yang terlalu lama dari tanggal awal terkonfirmasi, maka diputuskan pihak Satgas Covid-19 melaksanakan uji PCR terhadap seluruh penghuni. ''Semua pasien terkonfirmasi positif dalam kondisi tidak bergejala,'' tandasnya. (lis/ari/fer)
Kategori :