Malang, memorandum.co.id - Keluarga korban penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Malang. Ini dibenarkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nurhasyim, Rabu (10/9/2020).
Untuk meringankan beban masyarakat karena pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat telah menganggarkan ratusan triliun rupiah untuk bantuan sosial kepada masyarakat. Pemerintah Daerah, khususnya Pemkab Malang juga telah melakukan refocusing anggaran penanganan Covid-19.
Sayangnya, besarnya anggaran untuk bantuan sosial justru tidak dirasakan oleh keluarga penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Padahal, mereka benar-benar terdampak karena selama menjalani isolasi mandiri 14 hari tidak diperbolehkan keluar rumah.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Nurhasyim tidak menampik para keluarga penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri selama ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Dari Pemkab Malang melalui Dinas Sosial sudah beberapa kali menyalurkan bantuan kepada masyarakat, tapi memang untuk keluarga penderita Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri belum,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengambil langkah. “Kita akan mengajukan secepatnya, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait datanya,” janji Nurhasyim.
Karena tidak mendapat bantuan dari pemerintah, praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, para keluarga penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri hanya mengharapkan gotong royong warga sekitar.
Memang ada camat yang berani mengambil kebijakan dengan memerintah kepala desa untuk memberi bantuan pada keluarga penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Seperti dilakukan Camat Pagak, Ikhwanul Muslimin.
“Ya itu kebijakan kita, diskresi kita, berdasarkan kondisi di lapangan, saya minta kepada kepala desa untuk memberikan bantuan beras kepada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri,” terang Ikwanul.
Nasib mengenaskan keluarga penderita Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri tanpa mendapat bantuan dari pemerintah ini menjadi perhatian anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PKB Ali Murtadlo.
Anggota Komisi IV DPRD Kab Malang ini mendesak Pemkab Malang agar memikirkan keluarga Covid-19. “Seharusnya mereka yang mendapat perhatian utama, karena benar-benar terdampak. Bayangkan selama dua minggu tidak boleh keluar rumah, keluarga yang berada atau kaya pun juga tidak bisa apa-apa karena tidak bisa belanja. Jelas mereka ini yang harus mendapat prioritas utama untuk bantuan dari pemerintah,” tegas Murtadlo.
Berdasarkan data PMI Kabupaten Malang, sampai 7 September 2020, probable 6 orang, suspek 1.222 orang, terkonformasi sebanyak 800 orang, sembuh 649 orang dan 51 orang meninggal. (dia/fer)