Mujiaman Sidak Hi-Tech Mall Surabaya

Jumat 04-09-2020,20:32 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Jelang Pemilihan Walikota (Pilwali) 2020 Kota Surabaya, Mujiaman, calon wakil wali kota pasangan Machfud Arifin (MA) sidak ke Hi-Tech Mall yang menjadi sentra penjualan elektronik di Kota Surabaya, Jumat (4/9/2020) pukul 17.00. Dalam agenda sidak tersebut Mujiaman ingin melihat langsung kondisi bangunan yang merupakan salah satu aset Pemerintah Kota Surabaya, diketahui Hi-Tech Mall telah dikembalikan pengelolaannya dari PT Sasana Boga ke Pemkot Surabaya pada 2019. Selain melihat langsung kondisi fisik Hi-Tech Mall, Mujiaman ingin mendengarkan suara rakyat di sana untuk menentukan langkah maju yang dapat memakmurkan segala pihak disana. "Yang jelas ini adalah fasilitas yang strategis dan ikonik, kalau orang sebut Hi-Tech pasti identik dengan THR (Taman Hiburan Rakyat). Seharusnya orang ke sini belanja sambil menikmati hiburan rakyatnya Surabaya. Seharusnya ini adalah pusat penghidupan warga Surabaya," tandas Mujiaman. Mujiaman mengatakan, bahwa Hi-Tech harus segera direvitalisasi dengan menggabungkan ikonik hiburan rakyat Surabaya. Dirinya berkeyakinan bahwa rakyat akan diuntungkan jika semakin cepat penanganannya. "Mohon diberi kesempatan agar dapat segera merevitalisasi ini sekaligus digabungkan dengan ikonik  hiburan rakyat Surabaya, karena tempatnya sangat luas. Semakin lama ini mati semakin merugikan rakyat, semakin cepat kita berdayakan rakyat yang dapat untung," jelas Mujiaman. Diakhir perjalanan sidaknya ke pusat perbelanjaan Elektronik ini Mujiaman menyampaikan solusi dan fase yang akan ditempuh dalam upaya memberdayakan fasilitas tersebut sebagai gambaran nyata. "Sebagai solusi, fase dan upaya yang harus dilalui dan dilaksanakan dalam membangun fasilitas ini yang pertama adalah, harus tahu tata kelola hak atas tanah ini. Bagi pengusaha itu harus aman dulu, kalau menyewa tanah ini jangkanya harus cukup untuk mengembalikan modalnya," papar Mujiaman. Yang kedua, lanjut Mujiaman, ada partner, dan yang ketiga ada politik serta anggaran dari APBD ataupun APBN agar harga akhir sewa dari stan ini terjangkau oleh masyarakat. "Kalau masih kemahalan karena kita ingin bagus sekali, kalau ada APBD atau APBN kita bisa intervensi," tutup Mujiaman. Ketua Paguyuban Pedagang Elektronik di Hi-Tech Mall, Rudi Abdullah mengatakan bahwa, meskipun dengan segala kekurangan yang ada sirkulasi keuangan di Hi-Tech Mall tetap berjalan. "Bisa dilihat sendiri bahwa disini masih ada kehidupan, sampai jam segini pun masih ada aktivitas, artinya bahwa sirkulasi keuangan disini berjalan," ungkap Rudi. Rudi mewakili para pedagang berharap kepada Pemkot Surabaya untuk mengambil langkah cepat mengelola pusat perbelanjaan elektronik tersebut. "Kami pedagang berharap agar tempat ini segera dikelola dan mempertimbangkan harga sewa stannya menyesuaikan kondisi pandemi seperti ini," harap Rudi. (mg1/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait