Oleh: Arief Sosiawan
Pemimpin Redaksi
Saat melayani selfie ratusan pendukung suaminya, Joko Widodo, dalam kampanye akbar capres-cawapres 01 di Banjarmasin, Ibu Iriana terjatuh. Gedubrak. Sontak dua bodyguard gempal berbaju hitam berlari mendatanginya. Sementara, Mas Joko Widodo yang berada di sampingnya tetap asyik berselfie ria.
Itulah potongan gambar bergerak (video) yang Jumat (23/3) viral di channel youtube. Sepintas kejadian yang terekam super kilat ini tidak berarti apa-apa. Tak juga memberi kesan apa pun. Juga, tidak menunjukkan kerugian atau dampak apa pun terhadap fisik atau kesehatan sang Ibu Negara. Terbukti, setelah terjatuh, Ibu Iriana kembali mendampingi suaminya berkampanye hingga akhir.
Tapi, benarkah kejadian singkat itu benar-benar tidak berarti apa pun? Juga di mata
publik? Yang jelas, banyak komentar bernada negatif terhadapnya. Bahkan, mencuatkan rasa kasihan terhadap Iriana. Lebih-lebih bagi pendukung fanatik suaminya, jatuhnya ibu tiga putra itu dinilai sebagai bukti dan bakti istri yang salihah.
Masalahnya, tidak semua masyarakat berpikir begitu. Pendukung capres-cawapres 02 (mungkin) melihatnya lain. Mereka melihat kejadian itu bukan lagi pencitraan, tapi kurangnya perhatian dari tim keamanan. Juga, kurangnya perhatian dari sang suami, Joko Widodo, yang saat kejadian berada dekat di samping Iriana.
Saat itu Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi tidak tampak kaget sama sekali. Dia lebih asyik menikmati selfie-selfie bersama pendukungnya. Dia hanya terdiam melihat istrinya ditolong dua pengawal, dan tampaknya baru tersadar hingga ikut membantu menolong sang istri kembali berada di posisi semula.
Potongan video itu bukti nyata. Bukan berita atau informasi hoax. Semua orang bisa berulang-ulang menyaksikan di channel youtube. Artinya, kejadian ini adalah sebuah sinyal. Sinyal kejatuhan Jokowi! Yang hingga kini masih tercatat sebagai presiden Indonesia.
Bisa juga ini pertanda sinyal dalam hal lain. Yaitu, mulai terlihatnya titik lemah Jokowi. Titik yang menunjukkan Jokowi mulai diganggu orang-orang yang tidak suka dengan keharmonisan beserta sang istri tercinta.
Jadi, opini jatuhnya Iriana yang menjadikan orang berpikir itu sinyal kejatuhan Jokowi tidak mengada-ada. Tidak Berlebihan. Sebab, rival berat Jokowi juga memiliki banyak pendukung, termasuk orang-orang yang sama-sama suka berselfie ria jika bertemu dengan sang jenderal mantan menantu Soeharto yang kini tercatat sebagai capres 02. (*)