Surabaya, memorandum.co.id – Di tengah pandemi Covid-19, SMP di Surabaya menggelar simulasikan protokol kesehatan sebagai rencana persiapan dimulainya proses belajar mengajar (PBM) tatap muka. Simulasi ini digelar di 21 SMP negeri dan swasta sebagai pilot project yang mewakili lima wilayah di Surabaya. Salah satunya adalah SMPN 3 yang sudah mempersiapkan protokol kesehatan. Mulai dari memasuki gerbang sekolah, kelas, bahkan saat siswa pulang. Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Sudarminto mengatakan, sebelum PBM di sekolah diputuskan, masing-masing sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project itu menyerahkan SOP (standar operasional prosedur) protokol kesehatan. Selanjutnya tim dari dispendik melakukan monitoring kesiapan di lapangan dan dilanjutkan dengan simulasi protokol kesehatan. "Simulasi ini menggambarkan protokol kesehatan yang diterapkan, mulai dari pengecekan suhu di gerbang sekolah, mencuci tangan, dan penyemprotan disinfektan," urainya. Sebelum memulai pembelajaran di dalam kelas, masih menurut Sudarminto bila guru akan menjelaskan protokol selama di sekolah. Mulai dari physical distancing dan SOP saat siswa mau ke toilet hingga aktivitas di luar kelas. Bahkan saat pulang dipastikan SOP penjemputannya. "Nanti dari simulasi ini, saya sudah punya gambaran utuh, itu nanti yang saya evaluasi apa yang dirasa masih kurang aman untuk anak-anak. Karena ini bukan masalah berani atau tidak berani, ini masalah keselamatan peserta didik," lanjut Sudarminto. Sedangkan Plt Kepala Sekolah SMPN 3 Surabaya Ahmad Syaroni mengatakan, PBM di masa new normal ini menggunakan sistem absen genap ganjil setiap harinya. Maksudnya, jika hari ini anak dengan absen genap melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah, maka absen ganjil melaksanakan pembelajaran daring di rumah dengan mengerjakan tugas-tugas, begitu pula sebaliknya. Dari 1.078 keseluruhan jumlah siswa di SMPN 3 Surabaya, maka setiap harinya kurang lebih sekitar 539 siswa yang menghadiri pembelajaran tatap muka. “Dalam satu hari terdapat empat mata pelajaran dan untuk satu jam pelajaran berdurasi 30 menit,” papar Syaroni. Dirinya juga mengutarakan, bahwa masuknya masing-masing kelas diberi selisih 30 menit. Misalnya kelas IX masuk pada pukul 07.00, kelas VIII masuk pada pukul 07.30, dan kelas VII masuk pada pukul 08.00. “Selisih waktu ini untuk meminimalisir kerumunan siswa saat datang dan pulang,” imbuh Syaroni. Pihaknya juga menyarankan kepada siswa agar membawa bekal dari rumah, karena jam istirahat ditiadakan. "Jam istirahat akan kami tiadakan, maka kami perbolehkan makan roti saat pembelajaran, untuk makanan berat seperti nasi akan kami persilahkan keluar kelas, dan kami sediakan tempat khusus dan diawasi pengawas," pungkas Syaroni. (mg1/tyo)
SMPN 3 Surabaya Gelar Simulasi PBM Tatap Muka
Senin 03-08-2020,22:24 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 09-12-2025,16:31 WIB
Kejati Jatim Sita Rp 47 Miliar dan USD 421.046 dalam Kasus Korupsi Pelabuhan Probolinggo
Selasa 09-12-2025,06:55 WIB
Menuju 2026: Sertifikat Tanah Lama Tidak Lagi Berlaku
Selasa 09-12-2025,15:09 WIB
Skandal Kepailitan CV Zion, Kuasa Hukum Buruh Bongkar Penggelapan Dana Kurator, Soroti Polisi Tak Profesional
Selasa 09-12-2025,08:28 WIB
Maling Masuk Pakal Pejuang Timur, Bobol 2 Rumah dan 1 Masjid
Selasa 09-12-2025,15:33 WIB
Bantuan 100 Becak Listrik Presiden Diproritaskan Buat Lansia dan Penghasilan Rendah
Terkini
Selasa 09-12-2025,22:57 WIB
Kejati Jatim Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Besar di Dinas Pendidikan Jatim
Selasa 09-12-2025,22:45 WIB
Easy Credit Card BRI, Bunga Kecil Bisa Tarik Tunai Permudah Transaksi Berbelanja
Selasa 09-12-2025,22:32 WIB
130 Tahun Melayani, BRI Hadirkan Layanan hingga Pelosok Negeri Melalui 7.405 Kantor dan 1,2 Juta AgenBRILink
Selasa 09-12-2025,22:24 WIB
DPUPP Situbondo Gunakan DBHCHT Rp13,5 Miliar untuk Perbaikan Infrastruktur Jalan
Selasa 09-12-2025,22:19 WIB