Surabaya, memorandum.co.id - Sebanyak 23 rumah sakit di Surabaya mendapatkan bantuan alat rapid test. Alat tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan RI yang disalurkan lewat Pemkot Surabaya. Rumah sakit yang menerima bantuan alat rapid test tidak hanya rujukan namun juga nonrujukan Covid-19. Rumah sakit tersebut adalah RS Adi Husada Kapasari, RSAL Dr. Ramelan, RS Al Irsyad, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), RS Bhakti Rahayu, RS Brawijaya, RS Graha Medika, RSI A Yani, RSI Jemursari, RS Mata Undaan, RS MMC, RS Muji Rahayu, RS Perdana Medika. Kemudian RS TNI AU Sumitro, RS William Booth, RS Mata Masyarakat Jatim, RSIA Kedangsari, RSIA Nur Ummi Numbi, RS Paru Karang Tembok, RSIA Putri, RS Bunda, RSIA Kendangsari dan RS Dr Oepomo. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta agar alat tersebut diperuntukkan khusus bagi pasien. Sedangkan untuk tenaga medis akan diajukan khusus. Ia juga meminta agar masing-masing rumah sakit membuat laporan penerimaan dan pengalokasian alat rapid test tersebut secara jelas dan rinci. Sebab menurutnya, bantuan alat rapid test ini harus dipertanggungjawabkan dengan jelas, lantaran menyangkut uang rakyat. Seperti misalnya melampirkan data diri pasien lengkap, foto tiap pasien yang melakukan rapid test dan kapan penerimaannya dari Pemkot Surabaya. “Ini karena uangnya rakyat harus dipertanggungjawabkan dengan jelas. Dengan laporan jelas yang memberi pasti senang,” tuturnya di Balai Kota Surabaya. Sedangkan Kepala Isolasi Farmasi RS William Booth Surabaya, dr Maria Permatasari mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas kepeduliannya selama ini. Ia mengaku berkali-kali pihaknya dipanggil untuk diberikan APD. “Ini akan digunakan sesuai instruksi Ibu Wali Kota. Mengingat persediaan ada tapi terbatas di rumah sakit kami,” pungkas Maria. (udi)
23 Rumah Sakit Surabaya Digelontor Alat Rapid Test
Minggu 05-07-2020,13:19 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :