KEDIRI, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Memiliki jaminan kesehatan dapat membuat hidup terasa lebih tenang dan aman dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko penyakit di masa depan.
Hal ini dirasakan oleh Sumiati (55), warga Kediri yang baru saja mendaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak September lalu.
Meski tergolong baru menjadi peserta dan belum pernah memanfaatkan layanan JKN secara langsung, Sumiati mengaku tidak pernah menyesal untuk mendaftarkan diri dan keluarganya.
BACA JUGA:JKN Hadir di Saat Sulit, Keluarga Dhian Tak Lagi Khawatir Soal Biaya Pengobatan
Menurutnya, dengan menjadi peserta JKN adalah bentuk antisipasi jika suatu saat membutuhkan layanan kesehatan.
”Saya kan berharapnya sehat terus dan tidak mau sakit. Walaupun iurannya dibayar rutin per bulan, saya tidak pernah merasa rugi meskipun belum pernah memakainya. Jadi JKN ini memang untuk berjaga-jaga ya kalau suatu saat sakit bisa berobat dengan mudah,” ujar Sumiati, Selasa 23 Desember 2025.
Tidak disangka, musibah menghampiri Sumiati ketika salah satu anggota keluarganya yaitu Krisna (23), harus menjalani perawatan intensif akibat gangguan kesehatan yang cukup serius. Beruntung, Sumiati dan keluarga telah menjadi peserta aktif JKN, sehingga dapat memanfaatkan langsung layanan kesehatan.
”Anak saya itu sakit demam tinggi sampai kejang-kejang. Langsung saya bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit dan ditangani dengan baik. Setelah itu dirontgen dan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) supaya tahu penyebab sakitnya apa,” ucapnya.
BACA JUGA:Terlindungi JKN, Saat di Luar Kota Jatuh Sakit Tak Perlu Khawatir
Setelah mengalami rangkaian pemeriksaan, hasil menunjukkan kondisi Krisna yang harus menjalani rawat inap dan dioperasi karena mengalami apendititis atau usus buntu disertai masalah kesehatan yang lain. Sumiati mengaku percaya penuh pada penanganan dan keputusan dokter.
”Ternyata anak saya terkena usus buntu dan ada daging tumbuh di perutnya. Awalnya tidak bisa langsung operasi, karena terhalang ada cairan dalam paru-parunya. Jadi harus ditangani dulu cairannya, setelah itu selang satu hari sudah bisa dijadwalkan untuk operasi,” katanya.
Proses operasi berlangsung dengan lancar hingga kini Krisna memasuki masa pemulihan. Sumiati merasa kagum terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat lah cepat. Ia mengaku tidak ada tindakan diskriminasi atau perbedaan perlakuan meskipun Sumiati berobat menggunakan dengan JKN.
”Dari awal anak saya masuk rumah sakit penanganannya sangat cepat. Padahal saya berobat yang gratis ya, tapi pelayanannya tidak dibedakan. Bagus sekali di sini,” ungkapnya.
BACA JUGA:Program JKN Bantu Warga Kediri Sembuh dari Sesak Napas
Sumiati bersyukur, ia mengambil langkah yang tepat dengan menjadi peserta JKN. Pengalaman ini membuatnya semakin yakin bahwa JKN adalah bentuk perlindungan yang sangat penting.