Densus 88 dan Pemkot Surabaya Bergandeng Tangan Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar

Kamis 27-11-2025,21:09 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Katanya, fokus utama pencegahan tertuju pada game online yang mengandung unsur kekerasan, seperti Grand Theft Auto (GTA), Roblox (termasuk pengaturan custom game yang sering dimodifikasi untuk konten ekstrem), serta game kekerasan lainnya.

BACA JUGA:Genangan Kepung Sejumlah Wilayah, Kesiapan Pemkot Surabaya Dipertanyakan

Hal senada diutarakan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Eri menyampaikan bahwa ancaman game digital, mulai dari simulasi perampokan hingga konten yang secara halus memperkenalkan perilaku seperti penyalahgunaan zat terlarang dalam alur permainan, dapat mengkontaminasi pola pikir anak.

BACA JUGA:Armada Bus Sekolah Terbatas, Komisi C DPRD Dorong Pemkot Surabaya Tambah Rute Belum Terjangkau

"Permainan daring yang berbau kekerasan sangat berbahaya karena dapat mengkontaminasi pola pikir dan membentuk karakter anak menuju hal-hal yang tidak baik. Game-game ini bahkan secara halus memperkenalkan perilaku berbahaya, dan ini tanpa disadari membenarkan tindakan negatif dalam pikiran anak,” ungkap Eri. 

BACA JUGA:Reni Astuti Desak Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim Tegas Tangani Pencemaran Udara di SDN III Kandangan

Kolaborasi Densus 88 Satgaswil Jatim dan Pemkot Surabaya tidak hanya berhenti pada deklarasi saja. Ke depannya, akan dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Siapkan Tangan Palsu untuk Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny

Direktorat Pencegahan Densus 88 Mebes Polri juga akan melaksanakan parenting kepada orang tua siswa dan guru-guru. Harapannya, untuk membuat lingkungan yang nyaman di sekolah. (bin)

Kategori :