BACA JUGA:Water Cannon Polres Lumajang Bersihkan Jalur Jembatan Piket Nol Pascaletusan Sekunder Semeru
“Bukan banyak lagi, memang tidak diangkut. Tidak ada tempat,” tambahnya.
Wadanyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim, Kompol A. Munir, menjelaskan bahwa patroli malam yang dilakukan merupakan bentuk respons terhadap kebutuhan warga agar harta benda yang tertinggal tetap aman.
BACA JUGA:Pangdam V/Brawijaya Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana Erupsi Semeru
“Malam ini kita gabungan dari Satuan Brimob Pelopor dengan Polres Lumajang melaksanakan patroli dialogis menyasar rumah-rumah warga yang masih ditinggalkan. Termasuk barang-barang berharga yang berpotensi menjadi ancaman tindak kriminal,” jelas Kompol Munir.
Dalam patroli tersebut, petugas menemukan sejumlah rumah yang masih menyimpan barang berharga namun dalam keadaan terkunci, serta beberapa warga yang memilih berjaga secara swadaya demi melindungi rumah dan lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Dandim 0821 Lumajang Ajak Pengungsi Erupsi Semeru Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan
Selain itu, petugas juga menemukan hewan ternak milik warga yang masih berada di kandang karena belum ada tempat untuk dipindahkan.
“Tadi ditemukan ternak ayam petelur milik warga, masih ratusan ekor, dan dalam keadaan hidup,” tambahnya.
BACA JUGA:Pemkab Lumajang Hentikan Semua Aktivitas Pertambangan Paska Erupsi Semeru
Sementara itu Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa patroli tidak hanya dilakukan sekali, melainkan secara berkala, terutama pada waktu-waktu rawan ketika warga sedang beristirahat.
“Patroli gabungan dari Sat Brimob Polda Jatim dan Polres Lumajang tidak hanya sekali, namun dilaksanakan secara berkala pada jam-jam rawan," kata Kombes Pol Abast.
Ia menjelaskan tujuan patroli itu agar warga merasa nyaman dan tahu bahwa kepolisian merespons apa yang menjadi kebutuhan mereka.
BACA JUGA:Satlantas Polres Lumajang Bagikan Masker Pasca Erupsi Semeru di Jembatan Besuk Kobokan
Kombespol Abast juga mengatakan, Polda Jatim telah mengerahkan sebanyak satu SST atau 21 personel Sat Brimob dengan menggunakan kendaraan roda dua untuk memaksimalkan jangkauan patroli di desa terdampak.
Dengan kehadiran Polisi yang terus memantau situasi, warga Desa Supiturang merasa lebih tenang meski harus meninggalkan rumah mereka akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru.