Menurutnya, guru menjadi kunci penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Oleh sebab itu peningkatan kapasitas guru menjadi hal yang utama.
“Kita harus menerima hasil ini. Untuk menjawabnya, peningkatan kualitas guru menjadi prioritas utama. Saya memohon peran serta PGRI untuk menyelaraskan langkah bersama meningkatkan mutu pendidikan di Tulungagung,” tegasnya.
BACA JUGA:Hadiri Kontes Domba Nasional, Dirjen Pas Apresiasi Pembinaan Wabin Lapas Kelas 2B Tulungagung
Bupati Gatut Sunu menekankan revitalisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dinilai perlu lebih diperhatikan.
“KKG dan MGMP di Tulungagung belum memenuhi standar pengembangan yang ditetapkan. Kami minta Dinas Pendidikan memprioritaskan peningkatan kualitas guru melalui penguatan KKG dan MGMP,” ujarnya lagi.
Tak hanya itu, peningkatan kesejahteraan dan fasilitas pendidikan juga menjadi fokus Pemkab Tulungagung. Bupati Sunu menyebut sebanyak 1.607 PPPK paruh waktu telah diangkat pada 2025 sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada guru.
“Ini bukti kami peduli. Selain itu, tidak boleh ada gedung sekolah yang tidak layak dan membahayakan murid. Itu jadi skala prioritas,” jelas Gatut Sunu.
BACA JUGA:Playon Gayeng Jatim di Tulungagung Pecah Rekor Peserta, UMKM Ikut Kebanjiran Rezeki
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan hubungan emosionalnya dengan dunia pendidikan. Ia berasal dari keluarga besar guru, mulai dari ayah, mertua, istri, hingga saudara kandungnya.
Dirinya berharap, peringatan HUT PGRI menjadi momentum bagi guru untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas melalui pendidikan yang berkualitas. (fir/fai)