“Tidak boleh ada suap-menyuap, tidak boleh ada sogok menyogok, tidak boleh ada yang titip-titip untuk menjadi siswa Sekolah Rakyat,” tegasnya.
Secara nasional telah beroperasi 166 titik Sekolah Rakyat rintisan, dan 104 titik lahan telah disiapkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat permanen di seluruh Indonesia. (kd/mh)