Usaha peternakan itu meliputi penetasan telur bebek jenis hibrida dan peking. Semuanya sudah dilakukan sendiri dengan peralatan terkini.
"Dan peralatannya dirakit sendiri oleh anak - anak," kata Kades Mahpud.
Ia menambahkan, semua mulai dari penetasan telur hingga pembesaran ternak DOD (day old duck), atau mulai meri sampai tumbuh dewasa menjadi bebek, hingga produksi daging, maupun produksi telur, Bumdes Sukoraharjo siap untuk melayani.
"Maka dari itu, untuk menunjang ketahanan pangan, pemerintah desa di tahun 2025 menambah permodalan Bumdes Sukoraharjo sebesar 20 persen melalui DD sesuai Permendesa Nomor 2 tahun 2024, yaitu program ketahanan pangan," tegas Kades Mahpud.
Masih ada lagi usaha profit yang dikelola Bumdes Sukoraharjo. Yakni di bidang pertanian tebu penghasil gula.
Di sini awalnya pengurus bumdes melihat peluang usaha yang dilakukan oleh masyarakat lokal dan bisa orientasinya ke profit. Usaha itu sudah berjalan, bergerak di bidang pabrik gula merah.
Sehingga gayung bersambut, bumdes menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Yaitu warga yang sudah berpengalaman, memiliki keahlian merakit mesin sampai dengan mengolah dan memproduksi gula merah. Dengan bahan baku tebu hasil dari petani lokal.
Harapannya, ketika potensi yang ada bisa dioptimalkan, berdampak positif untuk memakmurkan warga serta menambah PAD Sukorejo melalui Bumdes Sukoraharjo. (kin)