“Begitu ada penetapan kepala dapur atau penjamah makanan, kami langsung lakukan pelatihan dan pemeriksaan higiene. Semua dilakukan untuk memastikan anak-anak menerima makanan bergizi yang aman dan layak,” jelasnya.
Program MBG di Lumajang sendiri telah berjalan dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari tenaga gizi, PKK, hingga perangkat daerah. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat koordinasi lintas sektor agar standar mutu pangan dan distribusi berjalan merata di seluruh kecamatan.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan nasional di bidang ketahanan gizi dan pangan, yang menekankan pentingnya kolaborasi daerah dalam memastikan asupan gizi anak terjaga secara berkelanjutan.
“Jika gizi anak baik, maka kualitas sumber daya manusia pun meningkat. Di situlah fondasi Generasi Emas 2045 dibangun,” pungkas Bunda Indah. ( Ags )