Wali Santri Sepakati Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Gunakan Alat Berat

Kamis 02-10-2025,17:16 WIB
Reporter : Budi Joko Santoso
Editor : Aris Setyoadji

SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID – Wali santri yang anaknya masih belum ditemukan dikumpulkan tim SAR gabungan untuk menyepakati langkah lanjutan evakuasi korban runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kamis 2 Oktober 2025.

Dalam pertemuan di sekitar lokasi, wali santri menyetujui penggunaan alat berat setelah masa pencarian darurat dinyatakan berakhir tanpa tanda kehidupan.


Mini Kidi--

Pertemuan dihadiri Menko PMK Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan perwakilan Forkopimda. Kehadiran pejabat memperlihatkan keseriusan pemerintah, sekaligus memperdalam emosi keluarga korban.

Kepala Basarnas Surabaya Nanang Sigit menjelaskan sejak Rabu malam hingga Kamis, pencarian manual menggunakan metode verbal dan alat pendeteksi suara tidak menunjukkan hasil.

BACA JUGA:59 Santri Ponpes Al Khoziny Hilang, Pencarian Libatkan Alat Berat Hingga Waktu Tak Ditentukan

“Karena hasilnya nihil, kami mulai mempersiapkan opsi penggunaan alat berat. Namun keputusan ini kami bawa ke forum bersama keluarga korban. Kami tidak ingin mengambil langkah tanpa persetujuan mereka,” ujar Nanang.

Ia menegaskan proses evakuasi dilakukan sangat hati-hati untuk menghormati keberadaan korban di lokasi.

“Kami tidak ingin gegabah. Koordinasi dengan wali santri dan pihak keluarga sangat penting. Dalam rapat terakhir, mereka sepakat untuk menggunakan alat berat,” imbuhnya.

BACA JUGA:Tangkal Hoaks, Pemkab Sidoarjo Pastikan Informasi Valid Musibah Ponpes Al Khoziny Lewat Crisis Center

Untuk mendukung evakuasi, Basarnas menyiapkan lima crane, 30 ambulans, 300 kantong jenazah, dan 30 dump truck.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan terus berupaya dengan metode manual, sementara keluarga korban menanti perkembangan di posko gabungan.

Kategori :