SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Seniman Surabaya, Syarif Waja Bae, menilai Dewan Kesenian Surabaya (DKS) perlu melakukan perbaikan paradigma setelah lima tahun mati suri.
Menurutnya, keberadaan DKS harus berkesinambungan dengan Pemerintah Kota Surabaya serta berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Mini Kidi--
Pria yang juga menjabat sebagai Fungsionaris Departemen Film Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) ini menegaskan, seniman seharusnya turut membantu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menghadirkan massa.
"Pola pikir seperti ini yang harus kita kembangkan. Jadi semangatnya adalah berjalan beriringan serta berperan aktif dalam menyumbang PAD dan perekonomian di Surabaya," jelasnya, Rabu 17 September 2025.
BACA JUGA:Ahli Hukum Nilai Pengurus DKS Sah Sesuai UU Ciptaker
Syarif yang merupakan jebolan Teater Lingkar kampus Stikosa AWS itu memimpikan DKS menjadi motor ide Pemkot Surabaya dalam mewujudkan kota sebagai etalase Jawa Timur.
Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari menjadikan Surabaya sebagai sumber informasi kesenian hingga miniatur kebudayaan Jawa Timur.
"Saya berharap kita bisa membantu semangat Pemkot menjadikan Surabaya sebagai etalase Jawa Timur, tentu sesuai bidang yang kita geluti yakni seni dan budaya. Kompleks Balai Pemuda memiliki lahan yang luas dan berada di pusat kota. Itu bisa dimanfaatkan untuk pembinaan kesenian dan kebudayaan bagi generasi muda, termasuk pertunjukan bertaraf internasional yang dapat mendatangkan wisatawan," imbuhnya.
BACA JUGA:Dewan: Polemik DKS-DKKS Hambat Pemajuan Kesenian dan Kebudayaan
Ia juga mengajak seluruh seniman Surabaya agar kompak bersinergi dengan pemkot demi kemajuan seni, budaya, serta peningkatan ekonomi masyarakat.
"Akan lebih indah jika kita bahu-membahu dan saling mendukung demi kemajuan perkembangan seni dan budaya di Surabaya dan Jawa Timur," ujarnya.
BACA JUGA:Dewan Kesenian Jatim Siap Akomodir DKS dan DKKS
Terkait kosongnya kepemimpinan DKS, Syarif berharap ke depan dapat ditentukan sosok yang mampu mengayomi serta memiliki semangat sinergi dengan pemerintah kota.
"Sebagai manusia yang mengedepankan cipta, rasa, dan karsa, kita seharusnya bisa menciptakan iklim berkesenian dan berkebudayaan yang sejuk dan membangun," pungkasnya.