“Untuk pelaksanaan asesmen terpadu, BNN Kota Surabaya mendapatkan anggaran sebesar Rp 165.450.000 dengan jumlah sebanyak 150 orang,” katanya.
“Dan sampai saat ini, kami telah melayani 776 orang. Sehingga per hari ini, BNN Kota Surabaya telah over prestasi sebanyak 626 orang,” sambung Heru.
Sedangkan rehabilitasi sukarela, dari target 30 orang dengan anggaran Rp 37.500.000, BNNK Surabaya telah melayani 77 orang. Ini menunjukkan over prestasi sebanyak 47 orang.
"Per hari ini, BNN Kota Surabaya telah melampaui target yang ditetapkan, baik untuk asesmen terpadu maupun rehabilitasi sukarela," ungkap Heru.
BACA JUGA:BNNK Surabaya Dukung Penuh Kampung Tangguh Bersih Narkoba
Data ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan rehabilitasi, sekaligus tantangan dalam hal ketersediaan anggaran.
Di sisi lain, selama melaksanakan program rehabilitasi, BNNK Surabaya bekerja sama dengan total 9 lokasi rehabilitasi.
BACA JUGA:BNNK Surabaya Gerebek Pesta Narkoba di Hotel
Kerja sama ini melibatkan berbagai lembaga, mulai dari rumah sakit hingga yayasan sosial, untuk memastikan pecandu mendapatkan penanganan yang komprehensif.
Kesembilan lokasi rehabilitasi tersebut adalah antara lain RS Menur Surabaya (LRIP), Yayasan PLATO Surabaya (LRKM), Yayasan ORBIT Surabaya (LRKM), dan Rumah Kita Surabaya (LRKM).
BACA JUGA:BNNK Surabaya Razia 2 RHU, 9 Orang Positif Sabu
Lalu, Asyefa Griya Pusaka (LRKM), Yayasan Merah Putih Surabaya (LRKM), LRPPN BI Surabaya (LRKM), Omah Sehat Bersinar (LRKM), dan SMCC UNESA (LRKM).
Terakhir, Heru menambahkan bahwa rehabilitasi bukanlah sekadar pengobatan, melainkan upaya fundamental untuk memutus mata rantai peredaran narkoba.
BACA JUGA:BNNK Surabaya Bekuk Dua Budak Sabu Jaringan Lapas
“Harapan kami, rehabilitasi dapat menjadi benteng terakhir dalam upaya pemberantasan narkoba," ujarnya.