JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Sebuah rombongan yang terdiri dari karyawan dan keluarga Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember mengalami kecelakaan maut sepulang berwisata ke Bromo, Probolinggo. Insiden tragis ini merenggut delapan nyawa dan menyebabkan 17 orang lainnya luka-luka, termasuk tiga anak-anak.
BACA JUGA:Ribuan Anak Yatim Piatu di Jember Nikmati Kebahagiaan Belanja Lebaran Bersama Mantan Bupati Faida
Mini Kidi--
Dokter Faida, pemilik RSBS Jember, menjelaskan bahwa rombongan tersebut berangkat secara mandiri untuk merayakan kelulusan S1 Keperawatan bersama anggota keluarga, tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang sudah membantu," ujar Dokter Faida dengan nada prihatin.
"Dari 52 orang di rombongan itu, sebagian adalah karyawan, sisanya keluarga. Ini murni acara keluarga untuk merayakan kelulusan, jadi memang pihak rumah sakit tidak tahu menahu soal keberangkatan mereka." imbuhnya
BACA JUGA:Detik-detik Akhir Pendaftaran dr Faida Datangi Kantor KPU Jember, Minta Maaf Pada Pendukungnya
Kecelakaan tragis ini menewaskan tujuh orang di lokasi kejadian, dan satu korban lainnya meninggal dunia di UGD RSUD Tongas, Probolinggo, sehingga total korban meninggal menjadi delapan orang. Tiga di antaranya adalah anak-anak.
Sementara itu, 17 korban lainnya mengalami luka-luka dengan cedera sedang hingga berat. Dari jumlah tersebut, 15 orang berhasil dievakuasi kembali ke RSBS Jember untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Beberapa di antara mereka memerlukan operasi," tambah Dokter Faida. "Dua korban lain terpaksa masih dirawat di Probolinggo karena kondisinya belum memungkinkan untuk dipindahkan dan masih kritis."
BACA JUGA:Mantan Bupati Jember Faida Dipanggil Polda Jatim, Ada Apa?
Dokter Faida juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan. Proses evakuasi dan pengangkutan para korban dibantu oleh Kepolisian Polres Probolinggo, Bupati Probolinggo, serta sejumlah relawan dari Jember.
Total 23 ambulans dan kendaraan penumpang dikerahkan untuk membawa korban luka ringan, luka berat, dan jenazah. Kondisi korban luka berat, terutama yang mengalami benturan hebat di kepala, sangat memprihatinkan.
"Karena keadaannya sangat berat, kami putuskan jenazah dimandikan di Probolinggo karena tidak memungkinkan untuk dimandikan di Jember," jelasnya.
BACA JUGA:Mantan Bupati Jember dr Faida Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Bupati PKB