SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kecamatan Semampir dikenal sebagai salah satu wilayah paling dinamis di Kota Surabaya. Dengan karakteristik unik, mulai dari pusat Kawasan Religi Ampel, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, hingga keberagaman warganya, Semampir memerlukan pendekatan kepemimpinan yang merangkul dan memahami denyut nadi masyarakat.
Inilah yang menjadi fondasi kepemimpinan Camat Semampir, Muhammad Yunus. Pria yang gemar mengikuti pengajian di sela kesibukannya ini membawa gaya kepemimpinan yang membumi, di mana tidak ada lagi jarak antara pejabat dan warga.
Mini Kidi--
Baginya, komunikasi adalah kunci dan kehadiran langsung di tengah masyarakat adalah sebuah kewajiban.
"Tidak ada batas, tak ada sekat antara warga dan kami," tegas M Yunus, Rabu 3 September 2025.
Kalimat ini bukan sekadar slogan, melainkan filosofi kerja yang ia terapkan setiap hari. Baginya, menjadi seorang pemimpin berarti siap untuk selalu terhubung dengan denyut nadi kehidupan masyarakat yang ia layani.
BACA JUGA:Dukung Pengentasan Stunting di Semampir, SPTP dan TPS Hadir dengan Pelita
Prinsip kerja Yunus sederhana namun mengena, yaitu dengarkan dan selesaikan. Ia percaya bahwa solusi terbaik untuk setiap permasalahan berakar dari pemahaman yang mendalam terhadap kondisi di lapangan. Hal ini hanya bisa dicapai dengan turun langsung, berdialog, dan merasakan apa yang dialami oleh warga.
"Kita selalu membangun komunikasi dengan masyarakat, itu sangat penting. Pemimpin kalau tidak bersama-sama dengan warga tidak akan bisa membangun," ujarnya.
Ia mengibaratkan keterbatasan yang dimiliki seorang pemimpin seperti panca indera manusia. "Mata kita cuma dua, telinga kita cuma dua, tangan kita cuma dua, sementara tanggung jawab kita banyak. Maka kalau tidak dibangun bersama-sama dengan masyarakat, nonsense (omong kosong) itu," tambah Yunus.
BACA JUGA:Jaga Kamtibmas di Pusat Religi, Polsek Semampir Patroli Dialogis di Sunan Ampel
Persamaan sederhana ini mencerminkan keyakinannya bahwa partisipasi aktif warga adalah motor penggerak pembangunan wilayah. Ia mencontohkan hal-hal praktis seperti laporan lampu penerangan jalan yang mati.
"Lampu mati misalnya, kalau warga tidak lapor ya kita tidak tahu. Ini bukti bahwa kita harus dekat dengan warga," tuturnya.
Kedekatan ini bukan tanpa hasil. Berbagai program di Kecamatan Semampir berjalan efektif berkat kolaborasi erat antara aparat dan masyarakat. Mulai dari penanganan kebersihan lingkungan, penataan pedagang kaki lima, hingga program-program sosial kemasyarakatan, semua digerakkan dengan semangat gotong royong.
BACA JUGA:Gadis SMP Tenggelam di Sungai Medokan Semampir Punya Riwayat Epilepsi
Yunus dikenal sebagai sosok yang tak segan membaur dengan masyarakat, bahkan menyambangi langsung laporan warga di berbagai kelurahan seperti Ampel, Sidotopo, Pegirian, Wonokusumo, dan Ujung. Baginya, setiap informasi dari warga adalah data berharga untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
"Kita usahakan semampu dan sebisa kita untuk menyelesaikan setiap persoalan. Yang terpenting adalah masyarakat merasa didengar dan kami hadir untuk mereka," pungkasnya.