Defisit Setelah Perubahan, sebesar Rp -336.110.377.923,21.
Untuk pembiayaan, penerimaan bertambah Rp 171.110.377.923,21, sehingga total Penerimaan Setelah Perubahan Rp 336.110.377.923,21
• Pengeluaran Pembiayaan: Rp 0
• Pembiayaan Netto: Rp 336.110.377.923,21
• SILPA: Rp 0.
BACA JUGA:Bupati Gatut Sunu Wibowo Mengesahkan Pengurus Asosiasi BPD Kabupaten Tulungagung Periode 2025-2031
“Fokus belanja daerah kali ini diarahkan pada program pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi kerakyatan, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, penguatan sektor pertanian, peternakan, perikanan, serta pembangunan sosial dan pelestarian budaya,” papar Bupati Sunu.
BACA JUGA:Bupati Gatut Sunu Angkat Pejabat Baru Kepala Bapenda Tulungagung, Ini Target Besarnya
Tak hanya membahas anggaran tahun berjalan, Pemkab Tulungagung juga sudah menyiapkan kerangka KUA-PPAS APBD 2026.
Menurut Gatut Sunu, penyusunan anggaran 2026 dilakukan dengan penuh kewaspadaan mengingat masih adanya ketidakpastian ekonomi global.
“Kita harus menyusun kebijakan fiskal yang responsif dan tetap berpegang pada prinsip efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas,” jelasnya.
Adapun gambaran awal KUA-PPAS 2026 adalah sebagai berikut:
Pendapatan: Rp 2,889 triliun
Belanja: Rp 3,039 triliun
Defisit: Rp 150 miliar