Catatan: Eko Yudiono, wartawan Memorandum
Dalam waktu dekat, Persebaya Surabaya akan segera meresmikan Leo Lelis sebagai rekrutan anyar mereka untuk musim kompetisi Super League 2025/2026.
Kehadiran bek asal Brasil tersebut digadang-gadang akan menambah kekuatan lini pertahanan Bajol Ijo, yang sebelumnya telah dihuni oleh dua pemain asing tangguh yakni Dime Dimov dan Risto Mitrevski.
Langkah ini menunjukkan keseriusan manajemen Persebaya dalam membentuk skuad yang kompetitif demi mengejar target juara musim ini.
Dengan komposisi lini belakang yang dihuni tiga bek asing sekaligus, Persebaya memberikan sinyal bahwa mereka siap bersaing dengan klub-klub besar lainnya.
Namun di balik ambisi besar tersebut, muncul satu catatan penting: kehadiran pemain asing dalam jumlah besar, terutama di sektor belakang, secara tidak langsung mempengaruhi kesempatan bermain pemain lokal.
BACA JUGA:Catatan Eko Yudiono Final Wimbledon: Air Mata Profesional Anisimova Usai Diplokoto Swiatek
BACA JUGA:Football for Humanity Bukan Hanya Slogan Kosong, tetapi Budaya Bersama
Mini Kidi--
Persaingan internal tim diprediksi akan semakin ketat, terutama bagi pemain-pemain lokal yang ingin mendapatkan menit bermain reguler.
Hal ini tidak terlepas dari regulasi Super League terbaru musim ini yang cukup revolusioner.
Berdasarkan aturan yang berlaku, setiap klub diperbolehkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing, di mana 9 pemain asing dapat masuk dalam daftar susunan pemain setiap pertandingan dan maksimal 7 pemain asing boleh diturunkan secara bersamaan di atas lapangan.
Kondisi ini membuat komposisi pemain lokal semakin terdesak.
Bayangkan saja, jika 7 dari 11 pemain di lapangan adalah pemain asing, maka hanya tersisa 4 slot untuk pemain lokal yang harus bersaing memperebutkan posisi sebagai penjaga gawang, gelandang, bek, atau penyerang.
Situasi ini tentu akan memicu persaingan sehat di dalam skuad Persebaya, namun juga menuntut pelatih untuk mampu mengelola komposisi tim dengan bijak.