Ponorogo, memorandum.co.id - Selama 4 hari razia balon dan petasan dari hari H Lebaran sampai Rabu (27/5), Polsek Ponorogo dibantu anggota BKO Polres Ponorogo menyita enam balon udara. Ke enam balon tersebut merupakan balon yang sudah terbang dan jatuh didwilayah Kecamatan Kota Ponorogo. Hal tersebut di benarkan Kapolsek Ponorogo AKP Haryo Kusbintoro yang ikut dalam kegiatan razia balon tersebut. Harya mengatakan, bahwa balon udara yang disita kemungkinkan kiriman dari wilayah lain sampai di kota. "Yang kita dapatkan ada yang sampai ukuran berdiameter 4 meter dengan panjang sekitar 10 meter," jelas Haryo. Dijelaskan Haryo, sebenarnya imbauan larangan maupun sanksi bagi yang menerbangkan balon udara sudah di sampaikan jauh hari sebelum Lebaran, namun masih adanya warga masyarakat yang menganggap balon udara merupakan tradisi maka masih banyak balon udara yang terbang di udara. "Imbauan larangan sudah kita berikan baik lewat pamflet maupun spanduk jauh sebelum Lebaran, sampai sanksi bagi yang menaikkan kita cantumkan, namun masih ada balon yang terbang," lanjut Haryo. Dari pantauan di lapangan hari ke 2 Lebaran cukup banyak balon udara yang terbang, mengingat wilayah di batas desa banyak yang di palang dengan alasan warga isolasi karena corona sehingga kesulitan petugas untuk masuk ke pemukiman warga. Selain mengamankan balon udara, dalam razia tersebut polisi juga mengamankan puluhan petasan berbagai jenis dan ukuran yang disita dari warga yang belum sempat disulut.(alv/tyo)
Kategori :