Surabaya, Memorandum.co.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa timur ikut mengawal kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada Rumah Sakit yang menjadi ujung tombak penanganan Covid-19. Adik Dwi Putranto Ketua Kadin Jatim menyampaikan pihaknya memberi bantuan senilai Rp 5 miliar dari Kadin Indonesia yang disalurkan oleh Kadin Jatim kepada 10 Rumah Sakit di seluruh Jatim dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD) diantaranya baju hazmat, shoe cover dan surgical gown (baju unt operasi). Ke 10 RS tersebut adalah RS Umum Daerah Dr. Muhamad Soewandhie Surabaya, RS Umum Adi Husada Kapasari Surabaya, RS Islam Surabaya Jemursari, RS Umum Citra Medika Sidoarjo, RS Umum Wonolangan Probolinggo, RS Umum Daerah Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan, RS Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen, RS Umum Pusdik Polri Porong, RS Umum Daerah Simpang Gumul Kediri dan RS Umum Mas'ud. Ketua Panitia Kadin Jatim Peduli Covid-19, Diar Kusuma mengatakan bahwa pandemi ini adalah bencana dan situasi yang tidak terduga sama sekali yang harus dipikirkan oleh semua pihak. Untuk itu, pengusaha Jatim berinisiatif untuk ikut berpartisipasi membantu Rumah Sakit yang menjadi ujung tombak penanganan Covid-19. "Bantuan ini kami rupakan APD karena kebutuhan rumah sakit sangat tinggi. Ini untuk membentengi para tenaga medis, baik dokter maupun perawat dalam menunaikan tugas mulia mereka merawat pasien Covid-19," kata Diar. Sementara itu, Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jatim, Samsul Arifin sekaligus Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) A. Yani Surabaya mengatakan bahwa kebutuhan APD bagi Rumah Sakit memang sangat tinggi. Hal ini seiring dengan kian melonjaknya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. "Tiap RS berbeda-beda, tetapi rata-rata kebutuhannya sangat besar. Dalam sebulan, biaya untuk pembelian APD ini bisa mencapai Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan dari Kadin Jatim ini kami sangat terbantu dan kami ucapkan terima kasih," kata Samsul. Samsul mengaku bahwa selama ini RS memang banyak kecolongan dengan keberadaan pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG). Pasien tersebut masuk sebagai pasien biasa ke klinik atau poli dan opname di ruangan pasien biasa. Setelah itu pasien OTG ini baru menunjukkan gejala batuk. "Dan ketika kami rapid tes hasilnya reaktif, hasil swab pun menunjukkan positif. Inilah yang mengakibatkan tenaga medis kita banyak yang tertular. Di Surabaya saja, tenaga medis yang tertular mencapai lebih dari 100 orang," terangnya. Untuk itulah akhirnya Pemkot Surabaya mengharuskan pasien yang akan melakukan MRS ataupun operasi harus dilakukan screening Covid-19. "Walaupun harus mengeluarkan biaya lagi tidak mengapa karena langkah ini untuk melindungi tenaga medis. Dan pastinya, kebutuhan APD menjadi semakin tinggi," pungkasnya. (day/gus)
Kadin Jatim Bantu APD ke 10 Rumah Sakit
Rabu 27-05-2020,16:27 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 24-12-2024,19:21 WIB
Main Hujan Bersama Kakak, Balita Babatan Wiyung Hilang Terseret Arus Sungai
Rabu 25-12-2024,04:12 WIB
Belum Ditemukan, Pencarian Bocah Tercebur Saluran Air di Babatan Wiyung Dihentikan Sementara
Selasa 24-12-2024,18:34 WIB
Hujan Deras, Banjir Rendam Beberapa Titik di Surabaya
Selasa 24-12-2024,18:51 WIB
Tabrak Lari Mercy Hitam di Kenjeran Sebabkan 8 Korban di 6 TKP, Berikut Identitasnya
Selasa 24-12-2024,18:04 WIB
Kelebihan Muatan, Truk Terguling di Perempatan Brak Kota Probolinggo
Terkini
Rabu 25-12-2024,11:55 WIB
Toleransi Kuat, Natal di GKJW Mlaten Krembung Sidoarjo Aman dan Nyaman
Rabu 25-12-2024,10:42 WIB
Misa Malam Natal, Kapolres dan Forkopimda Sambangi Gereja di Bojonegoro
Rabu 25-12-2024,09:35 WIB
138 Anak di Jatim Terpapar Penyalahgunaan Narkoba: Pengguna hingga Kurir
Rabu 25-12-2024,09:21 WIB