Mas Adi juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jajaran pemerintah Kota Pasuruan untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai pemicu peningkatan semangat kerja dan transformasi diri dalam menghadapi tantangan zaman.
"Makna hijrah bagi kita sebagai ASN adalah bagaimana kita terus bergerak menjadi lebih baik, bekerja lebih semangat, dan melakukan transformasi sesuai kebutuhan jabatan kita," tegasnya.
Tak lupa, Mas Adi mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan sinergi antar semua pihak demi kemajuan Kota Pasuruan.
"Dengan modal sosial yang kita miliki, Kota Pasuruan harus terus menjaga nilai guyub rukun, sinergi, dan kolaborasi agar program-program kita bisa maksimal dan bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.
Peringatan Tahun Baru Islam 1447 H ini juga diisi dengan tausiah oleh H. Abdul Kalim, Dalam ceramahnya, beliau mengajak jamaah untuk kembali mengingat peristiwa besar hijrahnya Nabi Muhammad SAW, yang disebutnya sebagai sebuah misi besar perubahan peradaban.
"Hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah adalah tonggak penting dalam sejarah Islam. Ini bukan hanya perjalanan fisik meninggalkan Makkah, tapi perjuangan luar biasa menyebarkan kebaikan, keadilan, dan membangun masyarakat madani," jelas H. Abdul Kalim.
Beliau juga menuturkan betapa beratnya perjalanan hijrah yang dilalui Rasulullah SAW, termasuk kisah Nabi bersama Abu Bakar yang rela menahan lapar dan haus selama berhari-hari demi keselamatan dakwah Islam.
"Saat bersembunyi di Gua Tsur, Rasulullah dan Abu Bakar rela menahan lapar, haus, dan rasa takut. Namun dari situ kita belajar, perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan. Hijrah adalah bentuk kesungguhan untuk meninggalkan hal buruk menuju kebaikan," terangnya.