Ikut nge-rap "Terserah Terserah" bersama rapper dan DJ Radio Mustang Willy Winarko? Walau menggunakan kata terserah yang seolah pasrah, tapi sesungguhnya ini adalah jeritan kejengkelan. Lihatlah liriknya:
Ada konser di Jakarta
Thamrin area kebal corona
Eh kena denda 10 juta
Terserah terserah
Lo tuh kebal corona?
Itu kepada masyarakat yang masih berperilaku seenaknya, sama sekali tidak khawatir corona. Yang ini dialamatkan ke pemerintah:
Tiba-tiba PSBB dilonggarkan
Kendaraan mulai penuh di jalanan
Tiba-tiba BPJS dinaikkan
Terserah terserah
Katanya mudik dilarang,
Ngumpet di truk engga diperbolehkan
Tapi di bandara kok banyak orang
Terserah terserah....
Kita bagian yang dijeritkan. Semoga tidak termasuk sebagian yang menjengkelkan, tapi yang patuh: yang disiplin maskeran, yang disiplin jaga jarak, yang selalu cuci tangan pakai sabun, yang setelah pergi langsung mandi, yang masih menghindari sentuhan, termasuk salaman. Ke manapun pergi siap hand sanitizer. Mau duduk di kursi umum, semprot dulu, ambil kembalian uang, semprot dulu: uangnya dan tangannya.
Itulah new normal. Kenormalan baru. Mau tidak mau, suka tidak suka: kita hidup di zaman corona, itulah protokolnya. Bagi kita yang beragama, kita ambil hikmahnya: kita mengamalkannya sebagai bagian dari aamanu wa'amilus sholihat karena hifdzun nafs (maqosid syariah melindungi jiwa). Insya Allah punya nilai ibadahnya, ada rewardnya, pahalanya, tabungan surganya.
Jangan sampai sindiran The Rap Up itu beralamat kepada kita. Lainnya: terserah.
Terserah terserah
Lo mau apa
Terserah terserah
Negara mau apa.
19 Mei 2020, ba'da Asyar
Oleh: Ali Murtadlo
Presented by: Kabar Gembira Indonesia (KGI)
http://kabargembiraindonesia.com/