BACA JUGA:Puncak HPN, Dua Kapolres Mojokerto Raya Terima Penghargaan
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang, Muhammad Mufid mengatakan, jika HPN merupakan momen penting bagi insan pers.
"Kami ingin menekankan, bahwa Insan pers di Kabupaten Jombang tetap harus profesional dan bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik. Ini merupakan ruh bagi insan pers untuk menjalankan tugasnya," katanya.
Mufid juga menekankan bahwa Insan pers harus tetap bekerja sesuai jalurnya dan memperhatikan etika kerja. Dengan bekerja sesuai kode etik dan etika bekerja, sama saja menjaga martabat insan pers khususnya di Kabupaten Jombang.
"Hal itulah yang bisa memberikan manfaat, mencerdaskan bangsa. Dengan terus menjunjung profesionalisme dan kode etik dalam bekerja," ungkapnya.
BACA JUGA:Turnamen Bulutangkis Antarmedia Piala Kapolda Jatim dalam Rangka HPN 2025 Segera Digelar
Mufid menerangkan, jika insan pers bekerja sesuai aturan, maka yang akan menerima imbasnya adalah masyarakat yang semakin tercerdaskan. Mengingat, kerja-kerja jurnalistik adalah memproduksi karya berupa informasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Mau tidak mau, masyarakat bisa tercerdaskan oleh informasi yang setiap hari di konsumsi. Produk jurnalistik dari insan pers inilah yang nantinya akan menjadi jembatan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia. Namun sebaliknya, jika tidak menjalankan tugasnya sesuai kode etik jurnalistik, maka martabat profesi jurnalis akan tercoreng dan berimbas kepada masyarakat yang tidak tercerdaskan," pungkasnya.
BACA JUGA:Peringati HPN 2025, PWI Tulungagung Ingatkan Pentingnya Integritas Wartawan
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan penghargaan PWI Jombang Award 2025 terhadap enam tokoh. Berikut nama-nama penerima penghargaannya :
Pemimpin Kreatif Dan Inovatif Bidang Ketahanan Pangan, yaitu Bupati Jombang, H. Warsubi.
Tokoh Inovatif Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren, yaitu Pengasuh Pondok Pesantren AtTahdzib, Kabupaten Jombang KH. Ahmad Masrukh.
Tokoh Pelestari Tradisi Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas, yaitu Ketua Lumbung Paceklik Dusun Banjarsari, Desa Bareng, Kabupaten Jombang Arwigati.
Tokoh Pelestari Tradisi Pelestarian Lingkungan Berbasis Komunitas, yaitu Kepala Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang Sudarmaji.
Tokoh Penggerak Pelestarian Lingkungan Berbasis Komunitas, yaitu Aktivis Lingkungan dan Pembina Komunitas Polisi Air Arum Wismaningsih,
Tokoh Penggerak Pelestarian Lingkungan Berbasis Pesantren, yaitu Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Jatirejo, Kabupaten Jombang Hj. Maftuhah Mustiqowati. (yus)