BATU, MEMORANDUM.CO.ID - Begini pengakuan, Ardika (40) ibu orang tua korban, seusai dikabari dan dengar anaknya mengalami kecelakaan terjatuh dari Wahana Adrenalin Pendulum 360° ditempat Wisata Jatim Park 1 Kota Batu.
Ia bergegas menuju Kota Batu bersama adik perempuannya ditemani suami adiknya (adik iparnya) kebetulan suaminya dinas luar Kota di Jawa Tengah Semarang.
"Saya tidak tahu persis jatuhnya anak saya dias(13) yang tau dan saksi mata adalah 3 rekannya yang ikut berkunjung wisata ke Jatim Park 1, yaitu kaka perempuan Korban Syifa (18) dan dua rekannya yang tau persis mereka", Terang mama korban.
BACA JUGA:Polres Batu Bersama Pemkot Berkunjung ke Rumah Korban Wahana Jatim Park 1
Mini Kidi--
Bahkan ia mengaku, usai dikabari Korban sudah berada di RS Babtis Kota Batu paska Jatuh Selasa (8/4) malamnya dengan kesepakatan keluarga di rujuk ke RS Persada Hospital guna menyelamatkan anak laki-laki satu-satunya karena mengaku anaknya hanya ada dua korban (laki-laki) dan kakanya (perempuan) berdua saja.
"Malam Selasa (8/4) paska jatuh anak saya (korban) di bawa langsung pindah dari RS Babtis Kota Batu menuju RS Persada Hospital, Kesesokannya Rabu (9/4) saat sudah di RS persda Hospital.kurang lebih pukul 12.00 WiB anak saya(korban) baru dilakukan tindakan dengan operasi pada Kaki kanan dan jari kanan kelingkingnya yang sudah dinyatakan patah dan harus dioperasi seusai dilakukan tindakan perawatan mulai cek up, citiscan dan lain sebagainya", Terangnya.
BACA JUGA:Pakar Hukum UB: Jatim Park Group Bisa Dimintai Pertanggungjawaban Pidana atas Insiden Pendulum
Menyoal perhatian pihak Pemilik dan Pengelola Wahana wisata Jatim Park Group (JPG) Orang tua korban masih mengaku kecewa. Mengingat 3 kali pertemuan dengan pihak Jatim Park Group (JPG) diwakili Managemen.
"Mengingat sudah sampai tiga kali pertemuan belum ada titik temu, titik terang belum ada solusi masih abu-abu dan ngambang terkait nasib penyembuhan dan pemulihan anak saya (korban) merasa mengingat masa pemulihan tulang yang di nyatakan patah tidak satu bulan dua bulan saya khawatir nasib dan masa depan anak saya", Ucap orang tua korban mamanya, bu Adrian ,Sembari curhat meneteskan air mata menyesalkan kejadian ini.(Nik)