MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyebutkan bahwa hasil panen padi di Kota Malang telah dibeli dengan harga yang cukup menggembirakan. Yaitu telah dibeli dengan harga Rp 6.700 per kg, sedangkan Presiden menetapkan Rp 6.500 per kg.
BACA JUGA:Bupati Tulungagung Ikuti Panen Raya Bareng Presiden Prabowo Secara Daring
Ini disampaikan di sela kegiatannya bersama Forkopimda Kota Malang mengikuti zoom panen raya padi secara serentak di 14 provinsi di Indonesia bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Mini Kidi--
Di Kota Malang, kegiatan tersebut dilaksanakan di sentra utama di Jalan Manisa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Senin 7 Maret 2025.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebutkan kabar menggembirakan mengenai pembelian hasil panen padi di Kota Malang.
BACA JUGA:Forkopimda Sidoarjo Panen Raya Padi di Kemuning Tarik
“Kami mengikuti zoom panen raya dengan Bapak Presiden secara serentak di 14 provinsi. Untuk di Kota Malang, dilakukan panen seluas 1 hektare dengan jumlah panen mencapai 8 ton, dan dibeli dengan harga Rp 6.700 per kg,” terangnya.
Ia menambahkan, di Kota Malang harga padi dibeli lebih tinggi dari penetapan Presiden. Hal itu, tentu menjadikan kebahagiaan tersendiri bagi para petani. Apalagi, sebelumnya, dibeli di bawah harga Rp 6.000 per kg.
BACA JUGA:Sukseskan Swasembada Pangan Nasional, Babinsa Jember Bersama Bulog Sergab Hasil Panen Petani
“Sebenarnya, kami juga ingin menyampaikan secara langsung ke Presiden. Ingin kami sampaikan kalau di Kota Malang sudah di atas angka Rp 6.500. Tapi tadi yang berkesempatan untuk bicara langsung dari provinsi,” katanya.
Wahyu berharap petani di Kota Malang tetap bersemangat untuk menanam padi dengan pembelian hasil panen yang lebih tinggi. Mengingat, di Kota Malang ini hanya sekitar dua wilayah pertanian, yakni Kecamatan Lowokwaru dan Kedungkandang.
BACA JUGA:Panen Raya Harga Gabah di Bawah HPP, Komisi B DPRD Jombang Minta Bulog Lebih Optimal
“Wilayah Kota Malang untuk lahan pertanian hanya sekitar di dua kecamatan. Karena itu, kami ingin mereka tetap berpenghasilan dan sekaligus bisa untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat,” harap Wahyu Hidayat.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan menerangkan pihaknya telah melakukan strategi peningkatan produksi meskipun lahan pertanian di Kota Malang tidak luas, bahkan cenderung menyempit.