BATU, MEMORANDUM.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu memberikan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada warga Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana alam pada Desember 2024.
BACA JUGA:Kunjungi TPS3R Temas, DLH Kota Batu Pantau Pemilahan Sampah
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, didampingi Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, Ketua DPRD Kota Batu, Didik Subiyanto, Anggota DPRD Hasan Abdillah, Sekretaris Daerah, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di lokasi kejadian pada Senin 10 Maret 2025.
--
Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk mempercepat rehabilitasi rumah warga terdampak bencana.
"Kami memahami kesulitan yang dialami warga. Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memulihkan kondisi rumah mereka dan memastikan keamanan serta kenyamanan," ujar Nurochman saat meninjau lokasi rumah warga korban bencana.
BACA JUGA:Wujud Syukur, Warga Kelurahan Temas Gelar Selamatan Desa
Bantuan yang diberikan oleh Pemkot Batu meliputi material bangunan, seperti pasir, terpal, semen, paralon, besi, dan batu bata.
Selain itu, evaluasi terhadap saluran air di wilayah tersebut juga akan dilakukan untuk mencegah bencana serupa terjadi di masa mendatang.
Kehadiran Ketua DPRD Kota Batu, Didik Subiyanto, Anggota DPRD Hasan Abdillah, serta jajaran OPD terkait menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani dampak bencana ini.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan rumah mereka," terang Didik Subiyanto.
Pemkot Batu juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan rehabilitasi rumah warga terdampak agar bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat waktu.
Salah satu warga terdampak, Zainal Arifin (58), mengungkapkan bahwa rumahnya mengalami kerusakan parah akibat saluran air yang tidak mampu menahan curah hujan tinggi pada Desember 2024.
Dampak kerusakan yang terjadi meliputi dinding rumah sepanjang 13 meter di dua rumah roboh, retakan parah di bagian belakang dapur, dan kerusakan pada kamar mandi.
Akibat bencana ini, dua kepala keluarga (KK) dengan total enam orang harus berbagi fasilitas kamar mandi yang tersisa.