SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kematian seorang pejalan kaki akibat tertabrak bus Suroboyo. Kejadian itu mendorong Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) Surabaya untuk mendesak Pemerintah Kota Surabaya meningkatkan fasilitas dan keselamatan pejalan kaki. Edy tewas saat menyeberang jalan.
Koordinator Kopeka Surabaya, Aditya Ikhsan, menyatakan keprihatinan atas insiden tersebut dan menuding kurangnya fasilitas penyeberangan yang memadai sebagai salah satu penyebabnya.
"Di lokasi kejadian, tidak ada zebra cross," ujar Aditya.
BACA JUGA:Tewaskan Pejalan Kaki, Polisi Belum Tetapkan Sopir Suroboyo Bus Tersangka
BACA JUGA:Tabrak Lansia Hingga Tewas, Pengemudi Suroboyo Bus Disebut Kurang Konsentrasi
Dia mendesak Pemkot Surabaya untuk segera menyediakan jalur penyeberangan yang aman dan jelas, serta rambu-rambu lalu lintas yang lengkap.
Kopeka juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya untuk meningkatkan edukasi kepada para pengemudi angkutan umum, khususnya sopir Suroboyo Bus, mengenai keselamatan pejalan kaki dan standar operasional prosedur yang baik.
Selain itu, dishub didesak untuk melakukan mitigasi risiko dengan memastikan tersedianya fasilitas penyeberangan yang memadai di seluruh kota.
BACA JUGA:Seberangi Jalan Joyoboyo, Lansia Tewas Tertabrak Suroboyo Bus
BACA JUGA:Patroli Dialogis di Taman Suroboyo, Polsek Kenjeran Jalin Keakraban dan Tingkatkan Kewaspadaan
Aditya mencontohkan penanganan kecelakaan serupa yang melibatkan Transjakarta di Jakarta pada tahun 2021.
"Setelah kejadian itu, pemerintah langsung bertindak cepat dengan menyediakan fasilitas dan edukasi, serta menindak tegas pengemudi yang lalai," imbuh Aditya.
Kopeka berharap Pemkot Surabaya dapat meniru langkah tersebut untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Seperti yang diberitakan Memorandum sebelumnya, Bus Suroboyo bernomor polisi L 7359 UB yang disopiri oleh Jagad Duto Prasetyo terlibat dalam kecelakaan tersebut. Kejadian itu menewaskan Edy Kuncoro (59), pejalan kaki warga Jalan Wonokromo yang hendak menyeberang jalan. (rio)