Usai mengisi daftar hadir, ia disuruh untuk ganti baju oleh terduga pelaku. Ada dua baju yang disiapkan pelaku. Baju pertama adalah dress pendek berwarna hitam dan dress kedua bermotif bunga pink oranye.
BACA JUGA:Santriwati Korban Pelecehan Kiai di Gresik Pernah Dihamili Tetangga
"Saya memilih dress kedua. Kemudian saya disuruh untuk masuk ke dalam kamar. Dan saat saya mulai ganti baju, saya melihat langsung ke sisi kiri kamar, ada lemari pendek sebelahan dengan tempat tidur. Di atas lemari kecil ada handycam dengan lensa mengarah ke saya," tegas dia.
Sayang, kata GN, saat itu ia tak mengecek handycam itu menyala atau tidak. Tanpa berpikir lama, ia langsung melempar baju ke arah handycam itu. GN pum langsung bergegas keluar kamar untuk pindah ke kamar mandi yang ada di sebelahnya.
"Saat saya masuk ke dalam kamar mandi saya langsung ganti baju tanpa mengecek lagi apakah ada kamera tersembunyi atau tidak. Saya langsung menghubungi teman saya untuk meminta mereka naik ke kamar agar bisa menemani saya," tutup GN.
BACA JUGA:Santriwati Ponpes di Gresik Laporkan Kiai Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Beruntung, saat itu teman-teman GN tiba di kamar. "Saya sudah ada di ruang tamu sedang di briefing pelaku untuk melakukan adegan tidak senonoh seperti nungging dan membelakangi kamera. Lalu saya di bawa ke balkon untuk melakukan adegan ngemut permen lolipop," tutup dia.
Terduga pelaku, kata GN, meminta untuk GN agar membayangkan lolipop itu adalah produk yang sedang di castingkan. Bahkan, saat itu, GN juga disuruh bersuara seperti mendesah bilang "emmmm enak.
"Kemudian adegan di balkon saya langsung bergegas izin untuk pamit pulang. Namun sebelum itu saya ganti baju terlebih dahulu di kamar mandi dan ditemani teman saya. Lalu saya bergegas turun sehingga pelaku tak lagi menyuruh saya melakukan adegan lainnya," tandas GN.
Saat GN turun apartemen, ia menyaksikan ada beberapa wanita yang diajak pelaku ke kolam renang. "Ada korban lain yang diajak ke kolam renang dengan menggunakan baju renang dan melakukan adegan yang sama seperti saya," tutup dia.
BACA JUGA:Keluarga Korban Pelecehan Datangi Polres Pasuruan Tuntut Keadilan
Sementara Dirressiber Polda Jatim Kombespol Raden Bagoes Wibisono Handoyo membenarkan laporan itu. Kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan secara intensif. Termasuk memeriksa saksi-saksi untuk menggali keterangan.
"Sementara proses lidik berjalan. Saksi korban ada dua orang kami periksa, gali keterangan. Intinya proses penyelidikan sudah berjalan terus. Mohon waktu perkembangan lebih lanjut," tegas dia.
Disinggung terkait laporan yang dilakukan sejak 2022, Bagoes pun tak menampik hal itu. Namun, karena ada transisi dari Subdit ke Direktorat, kasus itu sempat terhenti hingga saat ini kembali terbuka.
BACA JUGA:Polda Jatim Tetapkan Tersangka Teror dan Pelecehan Seksual Teman SMP, Pelaku: Saya Cinta dan Sayang
"Iya benar sudah lapor. Kalau gak salah. LP langsung ke Polda Jatim. Kita sudah panggil sejak awal sebenarnya. Tapi karena ada transisi itu (dari subdit ke direktorat) jadi kami tambahi pemeriksaan," tutup dia. (fdn)